Kantor Pusat Berita Korea Utara (Korean Central News Agency, KCNA) pada hari Jumat (14/08/20) menyampaikan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un membahas rencana pemulihan bencana banjir dalam rapat politbiro Partai Buruh Korea.
Dalam rapat ke-16 yang diadakan di kantor utama Partai Buruh Korea pada hari Kamis (13/08/20), Kim membicarakan sejumlah masalah terkait kehidupan rakyatnya.
Kim menuturkan bahwa Partai Buruh Korea tidak boleh menyambut peringatan pendiriannya yang ke-75 di tengah kondisi banjir yang membuat para korban mengungsi.
Kemudian Kim meminta pihak berkuasa untuk membangun dan memperbaiki kerugian di berbagai daerah akibat bencana alam termasuk banjir dengan berdasarkan pada permintaan rakyat dan perkembangan zaman.
Korea Utara mengalami kerugian besar akibat bencana banjir kali ini. Sekitar 390㎢ lahan pertanian, 116.680 unit rumah, dan 630 bangunan publik dilaporkan rusak dan terendam banjir. Selain itu, banyak penduduk daerah yang juga harus mengungsi.
Di tengah kondisi yang sulit itu, Korea Utara memastikan negaranya tidak akan menerima bantuan dari luar negeri.
Kim tidak memperbolehkan bantuan dari luar negeri terkait COVID-19 dan banjir, dan akan menutup perbatasan dengan lebih ketat dan menjalankan protokol pencegahan penyakit.
Terkait kebijakan pemimpin Kim Jong-un yang menolak bantuan banjir, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengeluarkan pendapat bahwa pihaknya akan terus mendukung kerja sama kemanusiaan di bidang non-politik seperti bencana dan terus mengamati situasi banjir di Korea Utara.