Kepala Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency, IAEA) telah menyatakan penyesalan yang mendalam atas kelanjutan kegiatan nuklir Korea Utara sembari menyebut aktivitas tersebut sebagai "pelanggaran nyata" terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
 
Selama pertemuan Dewan Gubernur IAEA pada hari Senin (14/09/20) di Austria, Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi mengatakan telah ada indikasi produksi uranium yang diperkaya di fasilitas nuklir Yongbyon, Korea Utara selama setahun terakhir.
 
Ada tanda-tanda yang konsisten dengan produksi uranium yang diperkaya di fasilitas sentrifugasi pengayaan pusat. Grossi menambahkan bahwa aktivitas nuklir Korea Utara terus menimbulkan kekhawatiran yang serius.
 
Grossi kemudian meminta Korea Utara untuk sepenuhnya mematuhi kewajibannya berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB dan segera bekerja sama dengan IAEA dalam implementasi penuh dan efektif dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.