Kantor Pusat Berita Korea (Korean Cetral News Agency, KCNA) pada hari Minggu (27/09/20) secara resmi melansir insiden pembunuhan seorang aparatur sipil negara (ASN) Korea Selatan oleh tentara Korea Utara sebagai kasus mengerikan yang seharusnya tidak terjadi.  
 
Dengan mengutip sebagian pesan dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pada hari Jumat (25/09/20), KCNA melaporkan bahwa pihak otoritas Korea Utara telah mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan agar tidak lagi terjadi insiden serupa yang dapat merusak hubungan kepercayaan antar-Korea. 
  
Namun, Korea Utara juga mengklaim bahwa Korea Selatan melanggar perairan Korea Utara dengan mengerahkan banyak kapal, termasuk kapal perang untuk operasi pencarian yang diduga menerobos perairan Korea Utara sejak hari Jumat (25/09/20), sehingga mendorong kewaspadaan Korea Utara.
 
KCNA mengatakan Korea Utara mendesak pihak Korea Selatan untuk segera menghentikan pelanggaran di garis demiliterisasi di Laut Kuning karena dapat menyebabkan peningkatan ketegangan. 
 
Korea Utara kemudian mengeluarkan peringatan yang serius bahwa mereka tidak akan pernah mengabaikan gangguan apa pun di perairan teritorialnya.
 
Media itu menambahkan bahwa pihak berwenang Korea Utara sedang melakukan operasi pencarian besar-besarnya dan mempertimbangkan cara dan prosedur penyerahan jenazah ke Korea Selatan ketika ditemukan nantinya.