Penduduk Berlin melakukan aksi demonstrasi untuk menolak pembongkaran “Patung Seorang Gadis Perdamaian” yang diperintahkan hanya dalam waktu 9 hari setelah didirikan.
Sebanyak 300 orang penduduk setempat melakukan pawai menuju kantor distrik Mitte yang telah menginzinkan pendirian patung tersebut lalu membatalkannya secara sepihak.
Para demonstran mengkritik otoritas Berlin yang mengabaikan masalah wanita korban perang dan mengabulkan permintaan Jepang.
Kepala distrik Mitte secara langsung menerima surat protes dari para demonstran tersebut.
Sementara itu, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memimpin pendirian patung tersebut menggelar jumpa pers dan memberitahukan makna dari patung tersebut, sekaligus ketidaklayakan perintah pembongkaran tersebut kepada media Jerman.
Mereka menegaskan bahwa isu terkait patung tersebut merupakan masalah hak wanita yang universal, bukan konflik antara Korea Selatan dan Jepang.
Menurut laporan kantor distrik Mitte pada hari Selasa (13/10/20) waktu setempat, lembaga bernama Korea Verband di Berlin telah mengajukan permintaan ke pengadilan setempat untuk menolak pembongkaran patung tersebut.
Pihak kantor distrik Mitte menerangkan bahwa pihaknya akan menunggu putusan pengadilan dan tidak akan mengambil langkah lanjutan terhadap patung tersebut.