Financial Times melaporkan pada hari Rabu (13/01/21) waktu setempat, bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden berencana untuk menunjuk mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Kurt Campbell ke posisi yang baru dibuat sebagai pemimpin kebijakan Asia.
Posisi baru tersebut akan mengoordinasikan kebijakan Asia di antara banyak kementerian dan lembaga pemerintah AS.
Financial Times menyarankan pembuatan jabatan baru dan penamaan posisi Campbell untuk mencerminkan bahwa pemerintahan Biden mementingkan hubungan dengan Asia, termasuk dengan China.
Campbell secara luas dianggap sebagai pakar kebijakan Asia dan sangat terlibat dalam apa yang disebut "poros ke Asia" milik pemerintahan Obama sebagai diplomat tertinggi Kementerian Luar Negeri AS untuk wilayah tersebut.
Dia baru-baru ini juga menulis bahwa AS harus menyelesaikan masalahnya dengan China dengan cara bersatu dengan sekutu untuk mendorong strategi AS di kawasan Asia-Pasifik.
Mengenai Semenanjung Korea, Campbell mengatakan dalam sebuah seminar pada bulan lalu bahwa pemerintahan Biden harus mengirim pesan ke Korea Utara setelah memutuskan kebijakan AS terhadap Korea Utara pada awal masa jabatan presiden.