Kasus harian COVID-19 di Korea Selatan yang sempat turun ke kisaran 300 kasus pada awal pekan ini, mencapai hampir 500 kasus di tengah klaster baru yang terkait dengan fasilitas pendidikan non-formal yang dijalankan oleh sebuah kelompok agama.
 
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA) mengatakan hingga Kamis (28/01/21) dini hari, tambahan 497 kasus dilaporkan sehingga total kumulatif kasus di Korea Selatan menjadi 76.926 kasus.
 
Dari antara kasus terbaru, 479 adalah penularan lokal, dengan 221 di antaranya berasal dari luar wilayah metropolitan Seoul.
 
Sebanyak 176 orang sejauh ini dinyatakan positif COVID-19 dari klaster sekolah berasrama di pusat kota Daejeon, dengan 147 kasus lainnya terkait dengan fasilitas pendidikan dan keagamaan lainnya.
 
Infeksi dari klaster tersebut diperkirakan akan meningkat saat pemerintah memeriksa fasilitas serupa secara nasional dan melakukan pemeriksaan.
 
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan telah menunda pengumuman revisi aturan jaga jarak sosial yang seharusnya akan diumumkan pada hari Jumat (29/01/21) besok ke akhir pekan.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, Son Young-rae mengatakan pada hari Kamis bahwa ada kebutuhan untuk analisis dan penilaian tambahan tentang lonjakan kasus baru-baru ini yang dikaitkan dengan kelompok agama tertentu.