Menteri Unifikasi Korea Selatan menyatakan pihaknya akan segera melengkapi sistem komunikasi antar-Korea agar dapat melakukan pembicaraan di tengah kondisi pandemi COVID-19 dan mengajak Korea Utara untuk membahas pembentukan sistem pertemuan virtual.

Lee mengatakan kepada para wartawan hari Jumat (30/07) bahwa hal-hal tersebut merupakan permulaan tindak lanjutan dari pemulihan jalur komunikasi antar-Korea.

Dilanjutkannya, sistem komunikasi yang dilengkapi itu akan memungkinkan pertemuan virtual maupun pertemuan tatap muka yang aman dalam kondisi pandemi COVID-19 dan pihak Korea Utara telah menerima surat berisi usulan tersebut melalui kantor penghubung antar-Korea.

Dia mengharapkan Korea Utara akan menerima hal itu dengan positif sehingga sistem pertemuan virtual segera dapat disediakan.

Selain itu, kementerian mengizinkan pengiriman dua bantuan kemanusiaan ke Korea Utara dan hal itu dilakukan untuk pertama kalinya dalam 10 bulan sejak insiden penembakan mati aparatur sipil negara Korea Selatan.

Lee menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan izin pengiriman barang untuk bantuan kemanusiaan ke Korea Utara apabila memenuhi persyaratan terkait kolaborasi kemanusiaan ke depan.

Menteri Unifikasi Korea Selatan menegaskan pihaknya berupaya untuk menstabilkan dan mengukuhkan jalur komunikasi antar-Korea serta mejalankan tugasnya untuk mengembangkan hubungan antar-Korea dan pewujudan perdamaian permanen walaupun hal itu memerlukan banyak waktu.