Anggota dewan Kwak Sang-do dari partai oposisi utama Korea Selatan, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), menawarkan pengunduran diri dari partai pada hari Minggu (26/09), setelah adanya laporan-laporan media mengenai putranya yang menerima pesangon dalam jumlah besar dari sebuah perusahaan yang terlibat dalam skandal pengembangan lahan.
Usai rapat darurat Dewan Tertinggi partai pada hari Minggu (26/09), Ketua Fraksi PPP Kim Gi-hyeon mengatakan bahwa Kwak telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada kantor cabang daerah partai.
Putra Kwak dilaporkan menerima lima miliar won pesangon pada bulan Maret dari Hwacheon Daeyu Asset Management setelah bekerja di perusahaan tersebut selama sekitar tujuh tahun.
Perusahaan tersebut diduga menerima bantuan dan meraih keuntungna besar dalam proyek pengembangan Seongnam, Provinsi Gyeonggido, saat Gubernur Gyeonggido Lee Jae-Myung menjabat sebagai wali kota.
Ketua Fraksi PPP itu mengatakan terlepas dari tanggung-jawab legal Kwak terkait pesangon yang diterima putranya, PPP merasakan tanggung-jawab besar akan akuntabilitas politik sebagai tokoh masyarakat.
Kim kemudian kembali menyerukan penyelidikan parlemen dan pemeriksaan kasus oleh sebuah dewan independen.