Presiden Moon Jae-in menyatakan skema pemulihan kehidupan normal sehari-hari secara bertahap tidak berjalan dengan lancar, bahkan bahaya semakin meningkat akibat virus corona varian Omicron.
Hal itu disampaikan dalam acara doa untuk negara yang ke-53 dengan tema 'Keadilan dan Pemulihan' di Hotel Swiss Grand Seoul pada Kamis (02/12).
Dalam acara itu, Moon menjanjikan pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kehidupan normal sehari-hari masyarakat secepatnya.
Sementara itu, kasus COVID-19 varian Omicron telah terdeteksi di 20 negara dan sebanyak lima orang warga Korea yang pulang dari Nigeria telah dikonfirmasi tertular varian baru itu pada Rabu (1/12).
Presiden Moon, dalam acara doa itu, meminta para pemimpin agama untuk mendoakan Korea Selatan yang sedang berjuang mengatasi krisis terakhir menuju pemulihan kehidupan normal sehari-hari.
Ia mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk lemah yang dalam kesulitan menyadari keinginan Tuhan, tetapi akan menjadi kuat jika dapat hidup bersama saling bahu-membahu, sama halnya dengan Korea Selatan dan Korea Utara di Semenanjung Korea.
Dilanjutkannya, perwujudan Semenanjung Korea yang damai dan sejahtera dengan denuklirisasi pun merupakan salah satu keadilan dan pemulihan serta jalan untuk menjadi Korea Selatan yang lebih kuat.