Pemerintah Korea Selatan akan mengimpor urea sebanyak 10 ribu ton setiap bulannua selama tiga tahun ke depan dari Indonesia. 

Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya menyatakan pada hari Selasa (07/12) bahwa pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengimpor urea industri sebanyak 10 ribu ton setiap bulan selama 3 tahun dengan badan usaha milik negara Indonesia. 

Jumlah impor urea industri Korea Selatan rata-rata mencapai 370 ribu ton per tahun, dan jumlah kontrak impor dengan Indonesia kali ini adalah sebesar sepertiga dari seluruh jumlah impor tahunan Korea Selatan.

Pemerintah Korea Selatan terus bernegosiasi dengan berbagai negara untuk mengimpor urea, termasuk Indonesia yang sangat ideal dari segi geografis dan jumlah produksi. 

Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Moon Seung-wook menyatakan terima kasih kepada Indonesia yang memutuskan akan memasok urea ke Korea Selatan dalam waktu dekat. 

Pada hari yang sama, sebuah perusahaan Korea Selatan menyepakati kontrak pasokan urea untuk kendaraan sebanyak 10 ribu ton dengan perusahaan produksi urea terbesar di Indonesia, PT. Pupuk Indonesia.

Junlah urea dalam kontrak tersebut akan diimpor dalam tahun ini, dan perusahaan pengimpor, Lotte Fine Chemical, akan menangani proses impor urea untuk kemudian didistribusikan ke perusahaan lokal lainnya sesuai permintaan yang ada.