Para sekutu Amerika Serikat (AS) mengikuti langkah Washington, setelah pemerintahan Biden menyatakan boikot diplomatik atas Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 akibat protes akan pelanggaran hak asasi manusia di China.
Menurut Reuters dan AFP, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan pada hari Rabu (08/12) bahwa pemerintahannya tidak akan mengirimkan pejabat ataupun politisi ke Olimpiade Beijing pada bulan Februari mendatang, walaupun para atlet dilaporkan tetap akan ikut bertanding dalam ajang olahraga dunia tersebut.
Morisson mengatakan bahwa pelanggaran hak asasi manusia oleh China di provinsi bagian barat, Xinjiang, menjadi kekhawatiran Australia. Dia juga menyebut serangan perdagangan dari China dan penolakan dari China untuk berkomunikasi dengan pemerintah Australia.
Hubungan bilateral antara kedua negara mengalami ketegangan setelah partisipasi Australia dalam sanksi yang dipimpin oleh AS atas Huawei, seruan Australia untuk penyelidikan mengenai asal COVID-19, pembalasan dagang oleh China, dan keanggotaan Australia dalam kerangka kerja sama keamanan AUKUS bersama AS dan Inggris.
Pada Selasa (07/12), Selandia Baru mengumumkan keputusannya untuk tidak mengirimkan delegasi pemerintah, menyebut mengenai kekhawatiran COVID-19 dan isu-isu keamanan lainnya.
Harian Inggris, The Telegraph, melaporkan bahwa London sedang mempertimbangkan boikot diplomatik sebagian, sementara media Jepang, Sankei Shimbun, mengatakan bahwa Tokyo dapat mengirimkan pejabat dari luar Kabinet Fumio Kishida.