Seiring berlakunya perjanjian percepatan proses ekspor ke Indonesia, kini proses jasa kepabeanan untuk impor-ekspor barang pun tengah disederhanakan. 
 
Hal ini disampaikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Korea Selatan pada Selasa (28/06) bahwa perjanjian Operator Ekonomi Bersertifikat (AEO) antara Korea Selatan dan Indonesia akan mulai berlaku pada tanggal 30 Juni mendatang.
 
AEO sendiri adalah sistem yang memberikan kemudahan dalam proses impor-ekspor seperti penyederhanaan pemeriksaan kepabeanan kepada perusahaan dari 97 negara di dunia yang menerapkan sistem AEO tersebut dan mendapat pengakuan dari Badan Bea dan Cukai. 
 
Perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai AEO maka akan mendapatkan perlakuan khusus dalam proses ekspor dan impor dari negara terkait. 
 
Korea Selatan sendiri mulai bernegosiasi dengan Indonesia sejak April 2019 lalu, dan memberikan tanda tangan terakhir pada bulan Februari tahun 2020 lalu. 
 
Setelah itu, pihak Korsel dan Indonesia telah menyediakan sistem yang dibutuhkan dan melakukan pengoperasian uji coba hingga saat ini. 
 
Menurut data hingga Juni 2022 ini, sejumlah 276 unit perusahaan di Korea Selatan dan 61 unit perusahaan di Indonesia telah mendapat pengakuan AEO. 
 
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Korea Selatan juga menyatakan bahwa Korea Selatan telah mengadakan perjanjian AEO dengan 22 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, China, dan lain-lain dimana jumlah perdagangan dengan negara-negara ini telah mencapai lebih dari 70 persen perdagangan Korea Selatan. 
 
Pihak Korsel juga berencana akan mengadakan perjanjian AEO dengan negara yang memiliki proses kepabeanan yang rumit seperti Vietnam, negara-negara di Timur Tengah, dan lain-lain.