Pemimpin Korea Selatan dan Jepang bertemu sebanyak lima kali selama Konferensi Tingkat Tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (KTT NATO) sepanjang dua hari kemarin.
Walaupun KTT bilateral antara Korea Selatan dan Jepang ini tidak digelar secara terbuka, namun dua pemimpin telah menyamakan pandangan dalam pentingnya kerja sama keamanan trilateral antara Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang serta perlunya memperbaiki hubungan antara Korea Selatan dan Jepang.
Ketika dua pemimpin sempat berdialog selama 3-4 menit dalam pertemuan pertama, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan akan berupaya mengembangkan hubungan dua negara secara lebih baik.
Namun, pemerintah Jepang menyatakan dua pemimpin hanya saling memberikan salam singkat dan PM Kishida mengatakan Korea Selatan harus berupaya agar hubungan dua negara menjadi lebih sehat dan baik.
Menurut harian Jepang Asahi Shimbun, pernyataan Korea Selatan menafsirkan bahwa kedua negara harus berupaya, namun pernyataan Jepang menafsirkan bahwa Korea Selatan-lah yang lebih dulu mengeluarkan langkah pemecahan hubungan dua negara.
Sementara itu, ada analisis yang menyebutkan bahwa pernyataan Jepang seakan menargetkan kalangan pemilih konservatif menjelang pemilihan Majelis Tinggi Jepang pada tanggal 10 Juli mendatang.
Dialog antara Korea Selatan dan Jepang pun diperkirakan masih belum akan berjalan lancar di masa depan.