Korea Utara meluncurkan rudal balistik antar-benua (ICBM) pada Jumat (18/11).
Kepala Staf Gabungan (JCS) mengumumkan bahwa Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik antar-benua dari Sunan, Pyongyang, Korea Utara, ke arah Laut Timur pada pukul 10.15 hari Jumat (18/11).
Rudal tersebut terbang sejauh 1.000 km di ketinggan 6.100 km dengan kecepatan 22 kali kecepatan suara.
Otoritas militer Korea Selatan memperkirakan ICBM tersebut adalah ICBM Hwasong-17 jenis baru.
Korea Utara kembali meluncurkan ICBM setelah peluncuran ICBM 15 hari lalu pada 3 November.
Pada saat itu, rudal dilaporkan gagal terbang dengan stabil walaupun proses pemisahan dua tahap berhasil dilakukan, dan rudal tersebut terpantau jatuh di Laut Timur.
Ketua JCS Kim Seung-kyum berbagi informasi dan situasi terkini bersama Komandan Komando Pasukan Gabungan (CFC) Jenderal Paul LaCamera dalam rapat antara Korea Selatan dan AS.
JCS menyebut peluncuran ICBM Korea Utara tersebut sebagai provokasi signifikan yang mengganggu stabilisasi dan perdamaian dunia internasional, serta melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara itu, militer Korea Selatan tetap menjaga postur kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan provokasi tambahan Korea Utara.