Korea Utara mempublikasikan video dokumentasi keseluruhan proses peluncuran rudal balistik yang dilakukan pada Jumat (18/11) lalu, mengidentifikasi rudal tersebut sebagai rudal balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-17.
Korea Utara melontarkan bahwa ICBM Hwasong-17 meluncur hingga ketinggian lebih dari 6.000 kilometer dan terbang sejauh hampir 1.000 kilometer, sebelum kemudian mendarat secara akurat di area yang telah ditargetkan di Laut Timur.
Jika rudal itu diluncurkan dengan sudut normal, maka rudal tersebut dapat menjangkau lebih dari 15.000 kilometer, mencakup seluruh daratan Amerika Serikat (AS).
Peluncuran tersebut menjadi pertama kalinya Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampil kembali di hadapan publik setelah sekitar satu bulan.
Pemimpin Kim mengkritik Korea Selatan dan AS yang berfokus pada latihan perang dan peningkatan penyediaan pencegahan yang diperpanjang, mengatakan bahwa Pyongyang akan menanggapi dengan aski militer yang lebih agresif.
Pada kesempatan itu pula, untuk pertama kalinya, Korea Utara menyebut mengenai pasukan rudal balistik antar-benua (ICBM), setelah sebelumnya mempublikasikan mengenai pembentukan unit pasukan operasi nuklir strategis pada Juni lalu.
Di sisi lain, pasukan militer Korea Selatan dan AS meneruskan latihan militer udara gabungan pada Sabtu (9/11), dengan mengerahkan pesawat pengebom strategis B-1B.
Pesawat B-1B yang ditempatkan kembali di Semenanjung Korea setelah dua pekan, terbang dalam formasi bersama jet tempur F-35A milik Korea Selatan dan pesawat F-16 milik AS di lepas pantai timur Semenanjung Korea.