Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Rabu (23/11) mengatakan bahwa Afrika hanya menyumbang 1,3 persen dari seluruh perdagangan Korea Selatan, tetapi pihaknya membantu kegiatan investasi dan bisnis perusahaan Korea Selatan di Afrika dengan mendorong perjanjian perdagangan bebas antara kedua pihak.

Presiden Yoon menghadiri acara 'Malam Afrika' yang diadakan di sebuah hotel di daerah Yeouido, Seoul pada Rabu (23/11) malam dan memberikan sambutan dan menyinggung tentang Afrika sebagai tanah berpeluang baru.

Acara yang dihadiri oleh 11 orang duta besar dari wilayah Afrika untuk Korea Selatan dan Presiden Kenya, William Ruto dan ibu negara yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Seoul.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Yoon menegaskan kerja sama dengan Afrika sangat penting dalam pelaksanaan visi pemerintah Korea Selatan, 'Negara Penting Global' lalu mengharapkan Korea Selatan menjadi mitra setia dalam perkembangan Afrika.

Presiden Yoon menyatakan niatnya untuk meningkatkan bantuan pembangunan resmi (ODA) bersama promosi perjanjian perdagangan bebas (FTA) Korea Selatan dan Afrika.

Bersama dengan ini, Presiden Yoon mengemukakan rencana penguatan kolaborasi untuk bidang kesehatan, perubahan iklim, dan pengungsi, serta bantuan program pertumbuhan sumber daya manusia industri ke-4 Afrika.

Untuk melaksanakan pertukaran dan kerja sama itu secara sistematis, Yoon berniat untuk menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) istimewa Korea Selatan dan Afrika di Korea Selatan pada tahun 2024.

Presiden Ruto membalas bahwa Korea Selatan tidak hanya memberikan bantuan kepada setiap negara Afrika, tetapi juga menjadi mitra yang baik bagi seluruh Afrika melalui Bank Pembangunan dan program kolaborasi pengembangan Korea Selatan-Afrika. 

Presiden Kenya itu juga mengucapkan terima kasih atas tekad Presiden Yoon untuk FTA. Presiden Ruto juga menambahkan bahwa peningkatan investasi dan perdagangan dengan Afrika akan memberikan Korea Selatan lebih banyak keuntungan.

Sebelum menghadiri acara 'Malam Afrika' itu, Presiden Yoon dan Ruto menggelar KTT dan menandatangani Perjanjian Dana Kerjasama Pembangunan Ekonomi yang dibuat oleh Korea Selatan untuk membantu perkembangan ekonomi negara berkembang.