Jumlah korban tewas dalam gempa bumi kuat yang mengguncang Türkiye dan Suriah dilaporkan mencapai lebih dari delapan ribu jiwa.
Menurut Orhan Tatar, Direktur Jenderal Pengurangan Risiko Gempa Bumi di Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Türkiye, pada Selasa (07/02), gempa bumi bermagnitudo 7,8 mengguncang wilayah selatan negara tersebut pada Senin (06/02), diikuti oleh lebih dari 400 gempa susulan.
Jumlah korban tampak akan bertambah sebagaimana upaya penyelamatan yang sedang dilakukan di wilayah yang terkena gempa terhambat akibat gempa susulan dan temperatur udara yang sangat dingin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (06/02) memperkirakan jumlah korban tewas dapat mencapai lebih dari 20.000 orang, sementara Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan jumlahnya kemungkinan melebihi 10.000 jiwa.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa (07/02) mengatakan bahwa kesempatan menemukan para korban selamat semakin kecil setiap menit dan jam yang terlewati.
Seorang ahli geologi mengatakan kepada BBC pada Selasa (07/02) bahwa setelah gempa bumi, penting untuk menemukan korban selamat, sebagaimana kemungkinan jumlah korban selamat berkurang signifikan setelah 48 jam.
Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan mengumumkan tiga bulan keadaan darurat di 10 provinsi yang dilanda gempa bumi dan gempa susulan.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Selasa (07/02) mengumumkan bahwa sebuah tim beranggotakan 60 orang termasuk para petugas tim penyelamat darurat 119 Pemadam Kebakaran Nasional dan Badan Kerja Sama Internasional akan bekerja bersama 50 personel dari Kementerian Pertahanan untuk menyediakan dukungan operasi penyelamatan di daerah yang terdampak.