Aktivitas konsumsi atau penjualan eceran menurun di 12 kota di Korea Selatan pada kuartal keempat tahun lalu.

Hal itu didorong oleh berkurangnya permintaan alat-alat elektronik serta makanan dan minuman yang sebelumnya meroket saat pandemi COVID-19.

Menurut laporan 'Tren Produksi dan Penjualan Eceran di Daerah Kota dan Provinsi untuk Kuartal IV dan Sepanjang tahun 2021' yang drilis Badan Statistik Nasional pada Kamis (09/02), indeks penjualan eceran nasional untuk kuartal 4 turun 1,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari 12 daerah yang mengalami penurunan penjualan eceran, Kota Daejeon mengalami penurunan yang paling besar, yakni 5,2 persen dibandingkan setahun lalu.

Kota Seoul dan Pulau Jejudo menyusul dengan masing-masing mencatatkan penurunan 5,1 persen dan 5,0 persen secara berurutan.

Seorang perwakilan dari Badan Statistik Nasional menjelaskan bahwa penurunan penjualan eceran kebanyakan terdapat di daerah yang memiliki banyak toko eceran khusus peralatan rumah tangga dan toko kelontong.

Dilanjutkannya, penurunan penjualan eceran dikarenankan berkurangnya permintaan peralatan elektronik dan bahan makanan yang sempat melonjak pada saat pemberlakuan aturan jaga jarak sosial selama pandemi COVID-19.

Sementara itu, produksi jasa meningkat 5,9 persen di 16 kota pada kuartal keempat tahun lalu.

Produksi tahunan industri jasa nasional meningkat 4,8 persen dibandingkan setahun lalu, rekor tertinggi dalam 15 tahun sejak tahun 2007.