Pemerintah Korea Selatan mengumumkan langkah-langkah tambahan untuk mengatasi kekosongan layanan medis akibat aksi mogok dokter yang berkepanjangan.
Selain dana cadangan senilai 120 miliar Won yang telah diluncurkan, pemerintah memutuskan untuk menggunakan asuransi kesehatan nasional senilai 188,2 miliar Won per bulan.
Kantor Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea juga memberikan keuangan terpisah senilai 120 miliar Won untuk perawatan ibu hamil, bayi baru lahir dan pasien dengan penyakit parah.
Mulai Jumat (0/03), para perawat diperbolehkan melakukan CPR dan pengobatan kepada pasien darurat.
Hingga Rabu (06/03), jumlah dokter magang yang meninggalkan pekerjaannya di 100 rumah sakit utama bertambah menjadi 11.219 orang atau 91,8%.
Sementara itu, mahasiswa fakultas kedokteran di sejumlah perguruan tinggi di seluruh negeri tetap memprotes penambahan kuota mahasiswa yang dilakukan pihak universitas secara sepihak.
Per hari Rabu, jumlah mahasiswa fakultas kedokteran yang memutuskan untuk cuti kuliah mencapai 5.400 orang, menyebabkan penundaan jadwal akademik di setiap perguruan tinggi.