Upacara untuk memperingati 76 tahun peristiwa pemberontakan yang terjadi pada 3 April 1948 di Jeju dan menghormati para korban yang jatuh, digelar pada hari Rabu (03/04) di pulau Jeju. Selama upacara itu, para anggota keluarga korban insiden tersebut dan penduduk pulau Jeju pun ikut memberikan penghiburan bagi para korban.  

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan kompensasi bagi korban insiden pemberontakan di Jeju sejak tahun 2022, untuk pertama kalinya di antara semua insiden sipil yang terjadi sebelum dan setelah perang Korea. 

Selanjutnya Han bersumpah akan tetap menghormati keinginan penduduk Jeju demi melanjutkan semangat insiden 3 April untuk menjadi sejarah rekonsiliasi dan hidup berdampingan dalam sejarah Korea Selatan.  

Ketua Kelompok Keluarga Korban Insiden 3 April Jeju menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah, partai politik, dan masyarakat mengenai Undang-Undang Khusus 3 April Jeju yang telah direvisi, untuk memastikan bahwa anggota keluarga korban dan hubungan keluarga dapat memperoleh kembali kehormatan mereka dan menerima kompensasi negara. 

Insiden Pemberontakan Jeju terjadi di tengah masa perpecahan ideologi di Semenanjung Korea, menjelang pecahnya Perang Korea, yang menyebabkan sebanyak 30 ribu orang meninggal dunia. Dimana dalam insiden tersebut diketahui banyak warga sipil yang menjadi korban.