Sebuah data terbaru menunjukkan bahwa penurunan jumlah penduduk usia muda Korea Selatan mencapai lebih dari 2 juta orang selama 20 tahun terakhir, karena penurunan angka kelahiran yang terus berlanjut.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Korea, jumlah pemuda dengan rentang usia 19-34 tahun sempat tercatat mencapai 12,88 juta orang pada tahun 2000, namun jumlah itu mengalami penurunan sekitar 2,6 juta orang, menjadi 10,21 juta orang pada tahun 2020. 

Dengan demikian, maka persentasenya terhadap total penduduk Korea Selatan pun menurun sekitar 8%, menjadi sekitar 20% pada tahun 2020, dari tahun 2000 ketika mencatatkan angka 28%. 

Adapun rumah tangga beranggotakan satu orang dari kaum muda juga mencapai 1,93 juta unit, naik secara signifikan dari 780 ribu unit pada 2000. 

Sementara itu mayoritas generasi muda sebesar 55,7% mengatakan bahwa mereka memilih hidup sendiri karena alasan pekerjaan, dan diikuti oleh 23,5% responden yang menginginkan kehidupan mandiri. 

Selain itu, kembali dipastikan kecenderungan signifikan terkait persentase kenaikan yang belum menikah di kelompok usia muda. 

Sebanyak 82% pemuda masih enggan untuk menikah pada tahun 2020, dan porsi tersebut naik tajam dalam 20 tahun terakhir, ketika tercatat 54% pada tahun 2000 silam. Dari total jiwa penduduk Korea Selatan yang berkategori pemuda sebanyak 7,83 juta orang memilih status single atau sendiri.

Mereka yang menunda pernikahan hingga di atas usia 30 tahun meningkat tiga kali lipat dibandingkan 20 tahun lalu, seperti usia perempuan dan laki-laki menikah yang semakin mundur, dengan rata-rata usia laki-laki yang menikah saat ini di kisaran 33,2 tahun dan perempuan 30,8 tahun.