Uni Eropa (EU) telah mengumumkan daftar perusahaan platform online yang akan diterapkan peraturan khusus untuk mencegah kekuasaan perusahaan platform raksasa terhadap pasar.

Perusahaan terkemuka seperti Apple dan Amazon termasuk dalam daftar tersebut, namun Samsung tidak dimasukkan.

EU pada hari Rabu (06/09) mengumumkan daftar perusahaan yang akan dikenakan Undang-Undang Pasar Digital (DMA) yang akan diberlakukan mulai tahun depan. DMA bertujuan untuk mencegah kekuatan pasar perusahaan platform yang berperan sebagai penjaga gerbang di antara pebisnis dan konsumen.

Tercatat ada sebanyak 22 layanan dari 6 perusahaan platform raksasa akan diterapkan aturan DMA tersebut.

Dalam aturan tersebut, perusahaan dilarang untuk memberikan preferensi kepada produk dan layanan mereka sendiri di platform mereka, dan pembatasan penggunaan informasi pribadi pengguna untuk keperluan bisnisnya.

Apabila melanggar aturan DMA tersebut, maka perusahaan bersangkutan akan dikenakan denda maksimum 10% dari total penjualan tahunan, dan jika pelanggaran terulang kembali, maka denda akan meningkat hingga mencapai 20% dari penjualan.

EU mengumumkan pemberlakuan DMA akan dimulai pada bulan Maret tahun depan setelah periode penundaan selama enam bulan.

Namun diketahui, Samsung tidak termasuk dalam daftar perusahaan yang dikenakan DMA tersebut. 

Sebelumnya pada Juli lalu, 7 perusahaan melaporkan diri sebagai target potensial regulasi berdasarkan standar kuantitatif yang ditetapkan oleh EU tapi hanya Samsung yang dikecualikan dari daftar terakhir.

EU menjelaskan bahwa Samsung telah memberikan argumen yang cukup dan dapat dibenarkan kepada EU bahwa mereka tidak termasuk dalam persyaratan peraturan.

Menurut EU, pembatasan khusus kali ini akan menciptakan ekosistem persaingan yang berkelanjutan, dimana pelaku usaha kecil seperti startup dapat bersaing secara adil di pasar digital.