UNESCO mencatat sebuah gulat tradisional Korea yang dikenal sebagai "ssireum" sebagai aset budaya tak berwujud pertama oleh dua Korea.
Sesi ke-13 Komite Antar-Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda yang diadakan di Mauritius pada hari Senin (26/11/18) berhasil menyelesaikan keputusan untuk menambahkan ssireum ke daftar tersebut.
UNESCO awalnya akan meninjau pencatatan ssireum pada hari Rabu (28/11/18), namun panitia mempercepat proses peninjauan dengan latar belakang kepentingan kolaborasi antar-Korea.
Seorang pejabat Administrasi Warisan Budaya Seoul menyatakan 24 negara anggota komite menyetujui pendaftaran bersama melalui konsensus tanpa proses pemungutan suara terpisah.
Nama resmi olahraga yang terdaftar tersebut adalah "Gulat Tradisional Korea".
Awalnya, dua Korea meluncurkan tawaran terpisah untuk pencatatan ssireum, tetapi setelah pertemuan antar-Korea pada bulan April, Seoul menyarankan tawaran bersama ke Pyongyang.
Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay juga mengirim utusan ke Pyongyang pada awal bulan ini untuk membujuk pihak Korea Utara. Ini adalah pertama kalinya UNESCO menerima tawaran gabungan dari kedua Korea.
Sebelumnya, dua Korea secara terpisah menawar mendaftarkan lagu tradisional "Arirang" dan hidangan tradisional kimchi atau proses pembuatan kimchi ke dalam daftar UNESCO.