Korea Selatan melaporkan 73 kasus COVID-19 hingga Senin (05/10/20) dini hari sehingga total kumulatif pasien menjadi 24.164 orang.
 
Dari antara kasus baru tersebut, 64 kasus merupakan penularan lokal, sementara sembilan kasus lainnya berasal dari luar negeri.
 
Selama masa liburan Chuseok baru-baru ini, rasio penggunaan jalan tol dan angkutan umum dinyatakan anjlok tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan protokol pencegahan COVID-19 yang diperketat oleh pemerintah.
 
Jumlah penumpang kereta api dan bus antar kota turun masing-masing 57 persen dan 55 persen daripada tahun lalu. Volume rata-rata lalu lintas harian di jalan raya juga ikut turun 13,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
 
Akibatnya, rata-rata jumlah orang yang bergerak per hari selama enam hari sebelum dan sesudah hari raya Chuseok mencapai 5,19 juta orang, turun 19,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
Meskipun demikian, otoritas kesehatan Korea Selatan tetap waspada atas kemungkinan merebaknya kembali COVID-19 hingga pekan ini, karena klaster-klaster infeksi di beberapa fasilitas termasuk lembaga kesehatan masih terus berlanjut.
 
Namun otoritas kesehatan menyatakan bahwa penularan mendadak seperti yang terjadi setelah masa liburan di bulan Agustus lalu diharapkan tidak akan bermunculan, mengingat masyarakat tetap berupaya untuk mematuhi imbauan jaga jarak sosial yang diberlakukan secara nasional. 
 
Langkah-langkah khusus untuk mencegah penyebaran COVID-19 beserta pedoman jaga jarak sosial Level 2 akan tetap diberlakukan hingga tanggal 11 Oktober.