Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan Kwon Deok-cheol menyampaikan bahwa pihaknya akan mempersiapkan pemulihan kondisi kehidupan sehari-hari dari pandemi COVID-19 dengan mengumpulkan opini publik secara memadai. 
 
Kwon membuat pernyataan tersebut dalam sesi interpelasi parlemen atas Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan serta Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) yang digelar pada hari Rabu (06/10).
 
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa aturan jaga jarak sosial akan direvisi secara bertahap seiring dengan tingkat vaksinasi dan juga akan membuat sistem medis baru dengan berpusat pada pasien yang menderita sakit parah untuk mencapai keseimbangan antara upaya penanganan pandemi dan sumber penghidupan masyarakat.

Adapun pemerintah Korea Selatan berencana akan membentuk sebuah komite yang dipimpin bersama oleh perdana menteri dan perwakilan swasta, dan mengumumkan langkah-langkah agar dapat menjalankan transisi kegiatan kehidupan sehari-hari secara bertahap.  
 
Sementara itu, Otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan sedang dalam pembicaraan untuk pra-pembelian obat oral COVID-19 dengan pihak perusahaan pembuat obat Amerika Serikat, Merck Sharp Dohme.
 
Namun, pihaknya kembali menegaskan bahwa bahkan jika obat COVID-19 tersedia, vaksinasi tetap sangat diperlukan, sehingga meminta masyarakat untuk secara aktif mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
 
Penambahan kasus baru COVID-19 di Korea Selatan kembali menembus kisaran angka dua ribu kasus, dengan catatan sejumlah 2.028 kasus pada Rabu (6/10) dini hari.
 
Menurut otoritas kesehatan, jumlah kasus di antara pelajar yang terkonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat, sebagaimana jumlah kasus yang tertinggi dilaporkan di semua kelompok usia pelajar, kecuali di kelompok usia 18 tahun yang telah menyelesaikan vaksinasi dengan dua dosis vaksin.
 
Demikian ditekankan bahwa saat ini Korea Selatan belum berada di tahap yang aman, meski tingkat vaksinasi di dalam negeri telah tinggi, mengingat jumlah kasus terobosan (breakthrough infection) pada orang yang telah menerima vaksinasi COVID-19 meningkat serta naiknya jumlah pergerakan penduduk akhir-akhir ini.