Korea Selatan melaporkan 12 kasus penularan varian baru COVID-19, Omicron. Dengan demikian, telah tercatat total 24 kasus varian Omicron di Korea Selatan.
Dari antara kasus-kasus tersebut, 18 kasus merupakan penularan lokal, sementara 6 kasus lainnya berasal dari luar negeri.
Pada Senin (06/12), Korea Selatan mencatatkan kasus harian COVID-19 baru sebanyak 4.325 kasus dan penambahan 41 kasus kematian. Jumlah pasien dengan gejala berat berkurang 17 orang, menjadikan total pasien kritis mencapai 727 orang.
Tingkat keterisian kapasitas tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) di seluruh negeri telah menembus 80 persen.
Pemerintah Korea Selatan menyatakan pihaknya telah mengamankan sekitar 2.400 tempat tidur di rumah sakit, termasuk tempat tidur di ICU, dan berencana akan meningkatkan jumlah tempat tidur di rumah sakit sehingga dapat menangani 10.000 pasien COVID-19 setiap harinya.
Akibat lonjakan kasus COVID-19 dan ancaman penyebaran varian Omicron, pemerintah Korea Selatan memberlakukan protokol kesehatan yang lebih ketat selama empat minggu ke depan mulai hari Senin (06/12) ini.
Dengan aturan baru tersebut, jumlah orang dalam pertemuan pribadi diizinkan hingga maksimal 6 orang di wilayah Seoul dan sekitarnya, serta 8 orang di luar wilayah metropolitan Seoul.
Korea Selatan juga akan menerapkan perluasan sistem COVID-19 Pass di berbagai fasilitas, termasuk restoran, kafe, lembaga pembelajaran swasta dan warnet.
Untuk menggunakan fasilitas tersebut, mereka diwajibkan membawa surat keterangan yang menyatakan telah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua dalam dua minggu terakhir atau surat keterangan hasil tes COVID-19 negatif.
Adapun, pemerintah Korea Selatan mendesak seluruh masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19, terutama kalangan remaja, dan suntikan tambahan (booster shot) bagi warga lanjut usia.