Pemerintah Korea Selatan mengumumkan langkah untuk mengalihkan urusan terkait kekerasan di sekolah dari guru ke penyelidik khusus.

Langkah itu bertujuan untuk melindungi hak-hak guru dan mereka dapat fokus pada tugas pendidikan, dimana Federasi Asosiasi Guru Korea menyambut baik langkah tersebut.

Penyelidikan kekerasan di sekolah merupakan tugas yang paling dihindari oleh para guru.

Kementerian Pendidikan dan Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik, pada hari Kamis (07/12) mengumumkan langkah-langkah untuk memperbaiki sistem penanganan masalah kekerasan di sekolah.

Berdasarkan hal itu, pemerintah membentuk penyelidik baru yang akan menangani secara khusus kekerasan di sekolah, yang selama ini dikerjakan oleh guru.

Sebanyak 2.700 orang mantan polisi dan pengajar pensiunan yang telah berpengalaman mengenai tindak kekerasan di sekolah akan menjadi penyelidik kekerasan di sekolah.

Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah juga akan memperkuat fungsi dan peran polisi khusus untuk sekolah atau SPO.

Sebuah organisasi baru bernama 'Konferensi Kasus Kekerasan Sekolah' didirikan di bawah Badan Pendidikan, dan membahas tentang hasil penyelidikan kekerasan sekolah bersama penyelidik, polisi khusus sekolah, dan pengacara.

Penyelidik akan mulai menjalani tugasnya pada bulan Maret tahun depan setelah pemerintah menyediakan panduan standar penyelidikan khusus kekerasan sekolah.

Setelah pengumuman pemerintah itu disampaikan, Federasi Asosiasi Guru Korea, mengatakan bahwa langkah itu menjadi kesempatan baik untuk sekolah agar dapat lebih fokus pada peran pendidikannya.