Sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan teknologi dan informasi China, Huawei berlaku mulai hari Selasa (15/09/20) ini.
Sejalan dengan berlakunya sanksi tersebut, berbagai perusahaan di dunia termasuk Samsung Electronics dan SK Hynix tidak boleh menjual semikonduktor kepada Huawei tanpa izin dari AS.
Media China, Global Times melaporkan bahwa sehari sebelum sanksi AS diberlakukan, Huawei telah mengimpor semikonduktor dengan pesawat carter agar dapat bertahan selama 1-2 tahun ke depan.
Namun, media China lainnya juga melaporkan bahwa Huawei tengah membentuk kerangka industri secara mandiri dengan perusahaan di Eropa agar terbebas dari AS.
Kementerian Luar Negeri China mengkritik AS dengan mempermasalahkan penjualan platform berbagi video selama 15 detik, TikTok.
Sementara itu, media luar negeri memprediksi bahwa perusahaan Korea Selatan akan mengalami kerugian sebesar 13 triliun won akibat sanksi AS kali ini.
Namun, juga ada prediksi bahwa Korea Selatan akan memperoleh peluang dalam jangka panjang karena Huawei adalah pesaing terbesar bagi perusahaan Korea Selatan di bidang produksi peralatan 5G dan telepon pintar.