Badan Intelijen Nasional (National Intelligence Service, NIS) Korea Selatan pada hari Rabu (06/05/20) melaporkan kepada komite intelijen parlemen bahwa baru-baru ini Korea Utara kemungkinan telah melakukan peluncuran rudal balistik berbasis kapal selam (Submarine-launched ballistic missile, SLBM) di atas darat untuk melengkapi kemampuannya.

Tahun lalu, negara itu pernah meluncurkan SLBM di dalam air di galangan kapal Sinpo, provinsi Hamgyong Selatan.

Sebelumnya pada bulan lalu, situs web Amerika Serikat (AS) yang memantau Korea Utara, 38 North sempat mengemukakan kemungkinan Korea Utara melakukan peluncuran rudal di galangan kapal Sinpo.

Uji coba peluncuran SLBM di dalam air merupakan percobaan untuk menyempurnakan teknik saat rudal keluar dari air.

Pada umumnya, pengembangan SLBM dilakukan dengan urutan uji coba peluncuran di darat, uji coba peluncuran di dalam air, kemudian uji coba peluncuran langsung dari kapal selam.

Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran SLBM, Pukkuksong-3 di dalam air pada bulan Oktober tahun lalu.

Berdasarkan urutan tersebut, hanya tersisa uji coba langsung dari kapal selam, tetapi Korea Utara kembali melakukan uji coba SLBM di darat. Tampaknya uji coba peluncuran di darat itu diperkirakan untuk menyempurnakan kemampuan Pukkuksong-3.

NIS juga menyebutkan peralatan peluncuran SLBM di dalam air, terus terlihat di galangan kapal Sinpo.

Peluncuran SLBM di dalam air merupakan peluncuran asli sehingga gerakan Korea Utara tersebut dapat ditafsirkan bahwa mereka tengah mempersiapkan peluncuran SLBM lainnya.

Satu hal yang diperhatikan oleh otoritas militer dan intelijen Korea Selatan adalah waktu peluncuran kapal selam baru yang diumumkan Korea Utara pada Juli tahun lalu. Kapal selam berkapasitas 3.000 ton itu diketahui mampu memuat tiga unit SLBM.

Menurut otoritas tersebut, uji coba peluncuran SLBM dan pembongkaran penutup dermaga galangan kapal Sinpo baru-baru ini kemungkinan besar merupakan pekerjaan awal untuk peluncuran SLBM yang sebenarnya.