Negara-negara kelompok G7 pada hari Minggu (13/06) waktu setempat merilis pernyataan bersama yang menyerukan denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea, sembari medesak Korea Utara untuk kembali ke meja perundingan.
Dalam pernyataan bersama yang diadopsi seusai pertemuan KTT G7 yang berlangsung selama tiga hari di Inggris tersebut, para pemimpin negara G7 menyambut baik kesiapan Washington untuk melanjutkan upaya diplomatik dan langkah nyata menuju dialog bersama Pyongyang.
Para pemimpin negara tersebut juga menyerukan denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea dan menuntut agar Pyongyang meninggalkan pengembangan program senjata pemusnah massal dan rudal balistiknya dengan cara yang dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah.
Sebagai bentuk dukungan atas kebijakan baru pemerintahan Biden terhadap Korea Utara, mereka juga secara tegas menyerukan kepada Korea Utara untuk terlibat dan melanjutkan dialog dengan masyarakat internasional.
Para pemimpin negara itu mendesak semua negara untuk menerapkan sanksi secara penuh, sehubungan dengan China yang menghindari penerapan resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara.
Di sisi lain, presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dilaporkan bertukar salam pada hari Sabtu (12/06) di sela-sela pertemuan KTT G7 di Inggris.
Presiden Moon menyampaikan penyesalan dalam akun media sosialnya bahwa pertemuan singkatnya dengan Suga, yang sebenarnya merupakan waktu yang berharga untuk membuat awal baru dalam hubungan Seoul dan Tokyo, gagal menjadi kesempatan untuk melanjutkan pembicaraan bilateral.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa banyak negara berniat dan bersedia untuk bekerja sama dengan Korea Selatan, dan hal itu merupakan pencapaian yang benar-benar membanggakan bagi rakyat Korea Selatan.
Sementara itu, usai menghadiri KTT G7 di Inggris, Presiden Moon dilaporkan telah tiba di Austria. Ini merupakan kunjungan presiden Korea Selatan yang pertama sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik di tahun 1892.
Moon akan mengadakan serangkaian pertemuan dengan presiden Alexander Van der Bellen dan kanselir Sebastian Kurz untuk membahas cara peningkatan hubungan bilateral, seperti kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.