Ketua Fraksi Partai Kekuatan Rakyat, partai opisisi utama, Kim Ki-hyeon menilai kegagalan pemerintahan Moon Jae-in membuat Korea Selatan menderita.

Dalam pidato pemimpin kelompok-kelompok negosiasi parlemen, Kim mengatakan solusi yang tepat adalah mengakhiri pemerintahan Moon.

Kim mengatakan siapapun yang akhirnya menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat akan meneruskan pemerintahan Moon Jae-in dan akan menjadi kelanjutan pemerintahan Moon. 

Kim mengatakan mereka semua bersama-sama menikmati keuntungan dari hak istimewa dan pelanggaran yang dilakukan dan seharusnya bertanggung jawab akan tirani dan kenyataan yang ada, namun yang menjadi tragedi adalah mereka tidak mengintrospeksi diri, malah ingin kembali memerintah Korea Selatan.

Kim mengungkapkan kebijakan real estat sebagai kesalahan terbesar dari pemerintahan Moon dan meminta kebijakan itu segera dihapus.

Dikatakannya bahwa masyarakat telah kehilangan harapan, dan bahwa konsep keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia tidak telihat, meninggalkan hanya masyarakat di mana korupsi dan kalangan dengan hak istimewa yang mendapatkan keuntungan.

Ketua fraksi partai oposisi utama itu mengatakan bahwa jika rancangan revisi kontroversial undang-undang arbitrase pers diloloskan, maka Presiden Moon Jae-in yang akan mendapatkan manfaatnya dan semua dugaan kasus korupsi akan dapat disembunyikan.

Kim menegaskan bahwa Partai Kekuatan Rakyat pasti akan menjaga hak rakyat untuk mengetahui kebenaran dan menjamin kebebasan pers.

Terkait urusan diplomasi, Kim meminta pemerintah untuk tidak bersikap tunduk kepada China.

Dia juga menyebut kebijakan pemerintahan Moon terhadap Korea Utara telah gagal, dengan mengambil contoh pengoperasian kembali fasilitas nuklir Yongbyon di Korea Utara.