Pemerintah Korea Selatan dalam rapat kabinet ad hoc pada Jumat (24/12) memutuskan pemberian amnesti khusus tahun baru, termasuk amnesti bagi Mantan Presiden Park Geun-hye.

Amnesti dan rehabilitasi akan diberikan pada tanggal 31 Desember mendatang.

Terkait amnesti dan rehabilitasi untuk Mantan Presiden Park tersebut, Presiden Moon Jae-in menerangkan bahwa Korea Selatan harus maju ke era yang baru setelah mengatasi penderitaan di masa lalu, sehingga kini adalah saat bagi Korea Selatan untuk bersatu menuju masa depan.

Moon juga mengatakan bahwa persatuan nasional dan toleransi dengan rendah hati sangat dibutuhkan saat ini, sembari menguraikan bahwa kondisi kesehatan mantan Presiden Park, yang telah menjalani hukuman penjara selama lima tahun, menjadi pertimbangan dalam memutuskan pemberian amnesti tersebut.

Juru Bicara Kantor Kepresidenan Park Kyung-mi menuturkan bahwa amnesti kali ini diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk membuka era baru, selain menciptakan persatuan dan perdamaian, dan meminta pengertian dari pihak-pihak yang menolak pemberian amnesti tersebut.

Mantan Presiden Park telah menjalani hukuman penjara sejak Maret 2017 karena terlibat dalam skandal politik. Dengan kata lain, Park telah menjalani hukuman penjara selama 4 tahun 9 bulan hingga saat mendapatkan amnesti.

Presiden wanita pertama Korea Selatan itu telah beberapa kali menjalani pengobatan di rumah sakit karena sakit di bahu dan punggungnya selama berada di penjara dan sekarang sedang dirawat inap di Rumah Sakit Samsung Seoul sejak tanggal 22 November lalu. 

Sementara itu, Mantan Perdana Menteri Han Myung-sook juga akan menerima rehabilitasi. Ia divonis hukuman penjara selama dua tahun pada Agustus 2015 karena menerima dana politik ilegal sebesar 900 juta won.

Akan tetapi, Mantan Presiden Lee Myung-bak dikecualikan dari pemberian amnesti kali ini.