Berita

Kunjungan Kim Yong-cheol Disambut Positif Partai Berkuasa Sebaliknya Partai Oposisi Menetangnya
Partai berkuasa dan oposisi berbeda pendapat tentang kedatangan Wakil Ketua Komite Pusat Partai Buruh Kim Yong-cheol sebagai delegasi Korut untuk upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang. Dalam pertemuan Komite Urusan Unifikasi dan Diplomasi Parlemen, Partai Kebebasan Korea meminta pemerintah menolak kunjungan Kim Yong-cheol yang dicurigai sebagai dalang insiden penyerangan kapal Cheonan. Akan tetapi, Menteri Unifikasi Cho Myung-kyun mengatakan tuduhan itu belum terbukti sehingga pemerintah akan menerimanya demi perbaikan hubungan antarKorea.   Partai berkuasa mendukung menteri unifikasi dengan mengatakan kunjungan Kim tidak akan jadi masalah  karena dia hanya terdaftar dalam daftar sanksi keuangan. Partai Kebebasan Korea, hari Jumat (23/2/2018), menegaskan Kim Yong-cheol tidak boleh masuk ke Korsel dan mengunjungi kantor kepresidenan Chongwadae untuk menyampaikan pendapat mereka. Partai Bareun Mirae juga mengkhawatirkan bahwa sikap pemerintah Korsel yang menerima kunjungan Kim akan mengganggu sanksi terhadap Korut.
2018-02-23

Warta Berita

Tim Curling Putri Korea yang Semakin Populer
Cabang olahraga Curling menjadi sorotan di Korea belakangan ini. Curling sendiri adalah olahraga dengan meluncurkan batu di atas permukaan es sampai ke sasaran. Setiap regu masing-masing terdiri dari 4 orang, mereka akan bergantian meluncurkan batu, kemudian ada juga pemain yang membawa sikat untuk menggosokan jalur yang dilewati batu. Dan olahraga curling di Korea sekarang ini jadi pusat perhatian berkat tim curling putri Korea yang sangat kompak. Nama Timnya sendiri adalah Team Kim, karena semua pemain bermarga Kim. Mereka akan bertanding untuk semifinal pada malam ini melawan tim dari Jepang. Kisah dibalik prestasi mereka pun menjadi perbincangan. Sewaktu mereka masih menjadi siswa SMA, mereka memilih ekskul curling karena arena curling baru didirikan pertama di daerah Euisong provinsi Gyeongsang utara. Jadi, awal mula mereka terjun di cabang olahraga curling adalah karena hobi. Daerah Euisong pun sangat terkenal dengan bawang putihnya, sehingga mereka pun dijuluki Garlic Girls. Info lainnya dari Olimpiade adalah pertandingan pada hari Kamis kemarin, yaitu pertandingan short track speed skating nomor 500 meter putra, dimana Korea meraih dua medali. Atlet Hwang Dae-heon berhasil merebut medali perak dan Im Hyojun meraih medali perunggu. Sementara sayang sekali, untuk pertandingan short track 1000 meter putri, Shim Suk-hee dan Choi Min-jeong gagal meraih medali. Begitu juga dengan pertandingan relay speed skating 5000 meter putra yang gagal meraih medali. (Photo : Yonhap)
2018-02-23

Seputar Olimpiade PyeongChang

Moon Jae-in Mengundang Ivanka Trump ke Cheongwadae
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengundang Ivanka Trump, putri Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Kantor Kepresidenan Cheongwadae hari Jumat (23/2/2018). Ivanka Trump berkunjung ke Korsel untuk menghadiri upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang sebagai ketua delegasi pemerintah AS. Moon dan Ivanka akan makan siang bersama di Sangchunjae yang biasanya dipakai untuk mengundang pemimpin negara asing, dan di sana Trump bersama istri pernah menum teh saat kunjungan kenegaraan ke Korsel pada bulan November lalu. Delegasi yang dipimpin Ivanka akan berada di Korsel selama 4 hari setelah tiba di Bandara Incheon pada hari Jumat ini. Sementara itu, New York Times pada tanggal 22 Februari waktu setempat memberitakan bahwa Direktur untuk Semenanjung Korea Dewan Keamanan AS, Allison Hooker ikut serta dalam delegasi Ivanka. Allison Hooker adalah tokoh yang pernah menemui Wakil Ketua Komisi Partai Rodong Kim Yong-chol yang akan berkunjung ke Korsel sebagai ketua delegasi Korut. Korsel memprediksi akan ada pertemuan pejabat kedua negara dalam kunjungan kali ini.  Namun, Ivanka telah menegaskan dirinya tidak akan menemui tokoh dari Korut.
2018-02-23

Warta Berita

Atlet Lintasan Pendek Korea Selatan Meraih Dua Medali di Nomor 500 Meter Putra
Atlet lintasan pendek Korea Selatan mempersembahkan medali perak dan perunggu di nomor 500 meter putra.    Pada pertandingan yang berlangsung di Gangneung Ice Arena pada hari Kamis (22/2/2018), atlet Hwang Dae-heon berhasil merebut medali perak dengan waktu 39,854 detik. Selain itu, atlet Lim Hyo-jun meraih medali perunggu dengan masuk garis finish di urutan ke-3.   Medali emas diraih oleh atlet China Wu Dajing yang mencatat rekor dunia baru dengan catatan waktu 39,584 detik.   Sementara, atlet Shim Suk-hee dan Choi Min-jeong gagal meraih medali dalam cabang lintasan pendek 1.000 meter putri setelah keduanya terjatuh di putaran terakhir.
2018-02-22

Warta Berita

Pahlawan-Pahlawan Tersembunyi Berusia Senja di Olimpiade PyeongChang
Dari sekitar 14.000-an orang sukarelawan di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, sebagian dari mereka adalah para sukarelawan berusia senja. Bukan sekedar senja, namun usia mereka rata-rata telah berada di atas 70 tahun. Merekalah yang menjadi pengarah jalan dan pemberi informasi di berbagai sudut arena pertandingan yang tersebar di kota Gangneung, salah satu lokasi olimpiade musim dingin PyeongChang. Yang unik, di antara mereka terdapat pasangan suami istri bernama Choi Gyusik (75 tahun) dan Kim Gyeong-wook (73 tahun) yang selama olimpiade ini menjadi sukarelawan di dekat Gangneung Ice Hockey Center. Dengan membawa jadwal pertandingan olahraga serta buku pedoman, setiap hari selama berjalannya olimpiade ini, mereka dengan antusias berada di luar dan dalam lapangan untuk siap-siap kalau ada yang memerlukan bantuan mereka. Mereka berdua adalah asli orang Gangneung. Untuk itulah, mereka tak dapat menyembunyikan rasa bangga dan kebahagiaan karena bisa menjadi bagian dalam perhelatan internasional di tanah kelahirannya. Terlebih, sang istri yaitu Kim Gyeong-wook pernah juga menjadi sukarelawan olimpiade musim panas di Seoul tahun 1998, 30 tahun sebelumnya. Kini, lebih lengkap lagi karena dia bersama sang suami menjadi sukarelawan olimpiade musim dingin. Kapan lagi ada olimpiade di Gangneung dan kapan lagi bisa bersama suami memberikan yang terbaik untuk daerah dan bangsanya. Itulah pikiran mereka berdua. Salah satu lagi seorang sukarelawan adalah Kwon Gi-yang (76 tahun) yang bertugas di sudut toko-toko souvenir olimpiade setiap hari sembari memberikan brosur dan informasi kepada yang memerlukan. Dia pun juga mengatakan bahwa inilah hal terbaik yang bisa dia berikan kepada daerahnya dalam usia senjanya. Usia senja di atas 70 tahun memang terdengar jumlah usia yang sangat banyak. Namun, melihat antusias dan kecekatan serta kehangatan mereka di arena olimpiade, semua itu seakan-akan memberikan bukti bahwa usia bukanlah halangan untuk beraktivitas. Mereka memang pahlawan-pahlawan yang mungkin tak terlihat, namun peran mereka demi suksesnya olimpiade PyeongChang sungguh tak ternilai harganya. (Photo : Yonhap)
2018-02-22

Seputar Olimpiade PyeongChang

Menilik Persembahan Deretan Medali dari Tim Skater Pria Korea
Lee Seung-hun (30 thn), Kim Min-seok (19 thn), dan Jeong Jae-won (17 thn) adalah 3 nama pencetak rekor dan sejarah dalam olahraga speed skating di Korea. Empat tahun sebelumnya, mereka meraih medali perak di Olimpiade Musim Dingin Sochi, Rusia. Kini di negerinya sendiri, walaupun bukan emas, mereka pun mempersembahkan lagi medali perak untuk Korea. Terlebih, ternyata saat itu mereka harus bertanding lagi melawan peraih emas, tim Norwegia yang dulu juga mereka hadapi di Sochi. Lee Seung-hun sebagai senior kini telah mempersembahkan 4 medali, dan menjadi atlet Asia peraih medali terbanyak dalam olimpiade musim dingin. Hal itu karena rata-rata seorang atlet peraih medali di olimpiade musim dingin dari Asia hanya meraih 3 medali saja, seperti Lee Sang-hwa, Nao Godaira dan lainnya. Sementara itu, Lee Seung-hun juga justru tercatat sebagai satu-satunya atlet pria Asia yang secara berturut-turut memperoleh medali di tiga olimpiade. Berikut ini adalah pendapat Lee Seung-hun terkait pencapaian prestasinya. “Tujuan utama saya memang emas, walaupun kenyataannya tidak saya raih. Namun, saya sudah berusaha terbaik ditambah dengan dukungan penuh banyak pihak, jadi saya tetap tegar. Masih ada satu lagi pertandingan, jadi saya akan berusaha lagi yang terbaik untuk ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada semua orang dan pihak yang mempersiapkan olimpiade ini. Saya akan terus berusaha mencetak rekor yang baik. Terima kasih.“ Itulah Lee Seung-hun, peraih perak dan emas sekaligus di Olimpiade Vancouver, Kanada di tahun 2010. Disusul di Olimpiade Sochi, Rusia di tahun 2014 saat dia juga meraih perak. Lalu, baru saja di PyeongChang ini dengan perolehan peraknya. Jadi, total ada 4 medali yang dia raih hingga saat ini. Dua anggota tim lainnya, yaitu Kim Min-seok, selain meraih perak juga meraih perunggu di arena 1500 meter, sehingga dia mempersembahkan 2 medali. Sementara itu, sebagai anggota tim paling bungsu, Jeong Jae-won pun dinobatkan menjadi peraih medali termuda di Korea. (Photo : Yonhap)
2018-02-22

Seputar Olimpiade PyeongChang

Tim Speed Skating Pria Korea Selatan Meraih Medali Perak di Nomor Team Pursuit Putra
Tim speed skating pria Korea Selatan yang berhasil maju ke babak final dengan mengalahkan tim Selandia Baru, akhirnya meraih medali perak di nomor team pursuit putra Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018.    Tim Korea Selatan yang terdiri dari atlet Lee Seung-hoon, Chung Jae-won dan Kim Min-seok mencatat waktu 3 menit 38,52 detik dalam final yang diselenggarakan di Gangneung Oval pada hari Rabu malam (21/2/2018).   Medali emas diperoleh tim Norwegia yang masuk garis finis dengan catatan waktu 3 menit 37,31 detik.   Dengan demikian, hingga saat ini tim Korea Selatan telah berhasil mengumpulkan 4 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu.
2018-02-21

Warta Berita

Tim Speed Skating Pria Korea Selatan Maju ke Babak Final Nomor Team Pursuit Putra
Tim speed skating pria Korea Selatan berhasil maju ke babak final dengan mengalahkan tim Selandia Baru di nomor team pursuit putra Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018. Tim Korea Selatan yang terdiri dari atlet Lee Seung-hoon, Chung Jae-won dan Kim Min-seok mencatat waktu 3 menit 38,82 detik dalam semi final yang diselenggarakan di Gangneung Oval pada hari Rabu malam (21/2/2018) dengan mengalahkan tim Selandia Baru yang masuk garis finis dengan waktu 3 menit 39,54 detik.  Dengan demikian, tim Korea Selatan akan memperebutkan medali emas pada Rabu malam melawan Norwegia, yang membuat rekor baru Olimpiade dengan 3 menit 37,08 detik dalam pertandingan semi final.
2018-02-21

Warta Berita

Dari Sekedar Tim Eksul SMA yang Underdog Menjadi Tim Curling Wanita Korea Tertangguh
Olahraga curling yang secara gampang terlihat seperti menggeser-geser batu khusus di atas lapisan es untuk menuju titik sasaran memang terlihat mudah. Namun, pada kenyataannya, olahraga ini memerlukan kecekatan, ketepatan, dan daya pikir yang cepat seperti bermain catur di atas es. Di Korea sendiri, tak ada yang menyangka bahwa olahraga curling menjadi semakin tenar dan menyedot perhatian publik Korea. Ini semua berkat tim curling wanita Korea yang dulunya tak diperhitungkan namun kini menjadi tim terunggul melewati tim-tim curling papan atas dunia. Semua mata terpukau dibuat oleh kegesitan dan kekompakan para anggota tim ini. Tim curling wanita Korea yang semua pemainnya bermarga Kim ini telah menjadi sensasi karena prestasinya. Bahkan, Team Kim adalah julukannya. Mereka pada hari Rabu (21/02/18) ini masih harus memperebutkan tempat untuk maju ke semifinal setelah dalam pertandingan sebelumnya mengungguli tim dari Amerika, Kanada, Rusia, dan tim tangguh lainnya. Keberhasilan mereka tidaklah datang begitu saja. Mereka telah berlatih selama itu 10 tahun lebih di sebuah arena curling yang didirikan di daerah Uiseong di propinsi Gyeongsang Utara. Dulunya mereka adalah para murid SMA yang gara-gara bingung mau melakukan apa, akhirnya mereka ikut ekstra kurikuler main curling. Di saat yang sama di daerah mereka juga dibangun arena curling pertama di Korea. Dengan latihan dan kedisiplinan, Kim Eunjong dan Kim Yeongmi memulai curling tersebut. Kemudian, masuklah adiknya Kim Yeongmi, yaitu Kim Kyeongae. Terakhir, masuklah Kim Seonyeong dan Kim Johee yang melengkapinya. Semua bermarga Kim. Terkait daerah asal, mereka berasal dari daerah Uisong yang terkenal sebagai penghasil bawang putih, sehingga sebutan mereka lainnya adalah “Garlic Girls”. Bahkan, pemimpin mereka yaitu Kim Eunjong yang berkacamata juga disebut sebagai Clark Kent versi wanita dan Senior Berkacamata. Untunglah, semua itu disambut keempat Kim itu dengan hangat dan mereka malah minta para fasnya untuk memberikan julukan lainnya. Mereka bangga dan senang karena bisa membawa tim curling wanita semakin bersinar dan dilirik orang di dalam kompetisi curling di Olimpiade Musim Dingin ini. Berkat keceriaan, teriakan-teriakan para pemain curling wanita Korea yang berhasil memimpin skor sementara 7-1, 7 kali menang dan 1 kali kalah hingga Rabu (21/02/18) ini, maka mereka jadi tim unggulan di semifinal. Sebagai info, pada Olimpiade Sochi, Rusia 4 tahun lalu, Korea termasuk salah satu tim yang sama sekali tak diperhitungkan. Kini, berkat keuletan dan kegigihan, latihan, dan konsentrasi pada curling ini, public Korea berharap tinggi pada mereka. … (Photo:Yonhap)
2018-02-21

Seputar Olimpiade PyeongChang

Satu Emas Lagi untuk Korea, Kali ini dari Arena Short Track Speed Skating
Sebuah emas dipersembahkan lagi untuk Korea. Kali ini dari arena short track speed skating 3000 meter tim wanita. Tim wanita Korea dalam olahraga ini adalah langganan juara umum Olimpiade Musim Dingin sebanyak 6 kali. Dengan emas yang diraih di PyeongChang ini, berarti mereka berhasil mempertahankan tradisi gelar emas di Olimpiade setelah terakhir mereka meraihnya di Sochi, Rusia pada tahun 2014. Empat skater Korea yaitu Kim Alang, Shim Sukhee, Choi Minjeong, dan Kim Yejin benar-benar menjadi bintang. Arena olahraga ini terlihat mendebarkan karena terjadi beberapa tabrakan di tengah sorak-sorai dan gemuruh pendukung Korea di dalam arena es di kota Gangneung. Pada awal permainan di hari Selasa (20 Feb 2018), taktik grup speed skater Korea sedikit cenderung bergerombol di belakang, namun akhirnya bisa menyusul di dua putaran terakhir yang akhirnya memenangkan babak itu. Dari empat orang itu, salah satunya adalah Choi Minjeong yang baru saja mempersembahkan emas di babak 1500 meter. Berarti bisa dikatakan inilah pencapaiannya yang kedua dalam Olimpiade PyeongChang. Terlebih lagi, inilah kemenangan mereka saat berlaga di negeri sendiri dengan dukungan penuh penggemarnya. Dalam beberapa kesempatan, tim Korea yang sukses ini dijuluki para avengers di cabang ini. Berikut adalah sepenggal perasaan dua anggota tim ini sesaat setelah memenangkan perlombaan. Kim Alang berkata, “Dulu waktu olimpiade di Sochi Rusia, saya ingin sekali tampil dan merasakan mendapatkan medali bersama. Kini saya sangat senang karena akhirnya bisa ikut meraih medali bersama sama seperti yang saya harapkan. Saya puas karena para junior dan adik saya tak terluka dalam pertandingan ini dan kami bisa meraih hasil yang baik.” Sementara itu, Shim Seokhee mengatakan, “Yang pasti, banyak hal berat yang kami lalui bersama dalam tim estafet ini. Kami sebagai teman sejak kecil benar-benar melewati masa-masa sulit. Kami pun banyak berusaha keras selama itu dan saya ikut senang karena rekan kami Lee Yubin dan Kim Yesin juga merasakan dan meraih pencapaian ini bersama-sama.” (Photo:Yonhap)
2018-02-21

Seputar Olimpiade PyeongChang

Go Top