Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Gaya Hidup

Greensumer

2018-10-15

ⓒ Getty Images Bank

Apakah anda pernah mendengar tentang hewan laut yang terpaksa memakan sampah plastik? Menurut berita saat ini banyak sampah plastik yang tercecer di dalam laut dan hal itu membahayakan hewan laut yang hidup di dalamnya. Sampah plastik adalah limbah manusia yang dibawa ombak sampai ke tengah laut.


Beberapa tahun terakhir masyarakat Korea dan dunia semakin memperhatikan perlindungan alam seiring dengan meningkatnya volume polusi termasuk sampah plastik.


Perhatian masyarakat sebenarnya sudah ada sejak dulu dan sampai saat ini upaya untuk mengatasi polusi yang membahayakan dilaksanakan secara terus-menerus.


Konsumen yang ingin membantu menjaga lingkungan alam melalui kegiatan konsumsi berdasarkan perhatian dan tanggung-jawab disebut sebagai Greensumer atau konsumen hijau. Istilah ini dari kata bahasa Inggris Green dan kata Consumer.


Kegiatan kosumen hijau saat ini banyak berkembang di Korea Selatan. Misalnya kaum ibu rumah tangga yang membawa tas belanja lipat untuk mengurangi kantong plastik dan konsumen kopi yang memilih membawa botol minuman untuk mengurangi penggunaan gelas sekali pakai.


Bahkan sejak tanggal 1 Agustus lalu Kementerian Lingkungan Hidup Korea melarang setiap toko minuman atau kafe menyajikan minuman dalam gelas sekali pakai saat konsumen meminumnya di dalam toko. Jika melakukan pelanggaran, pemilik kafe akan dikenakan denda sebesar 50-500 ribu won. 


Kementerian juga mengupayakan pengurangan pemakaian sedotan plastik dalam tahun ini. 


Untuk menggantikan sampah sedotan plastik, banyak masyarakat yang menggunakan sedotan dari kertas atau gelas yang mempunyai tutup seperti sedotan. Meskipun sedotan dari kertas lebih mahal 10-20 kali lipat dari sedotan plastik, tapi pemerintah akan mendorong penggunaannya di setiap kafe, di mana konsumen akan ikut mengurangi penggunaan sedotan plastik.


Beberapa produsen pakaian juga mengembangkan pakaian bahan daur ulang dari botol plastik. Bahan yang disebut 'regen' merupakan bahan ramah lingkungan yang dapat menghemat sumber daya dan mengurangi karbon dioksida.


Bahan dari jagung dan bambu serta kapas yang ditumbuhkan tanpa pupuk kimia saat ini juga menjadi bahan ramah lingkungan yang tidak mengotori lingkungan alam.


Konsumen saat ini menaruh perhatian besar pada barang ramah lingkungan dan ingin berpartisipasi dalam melindungi dan menjaga lingkungan alam yang akan diwariskan kepada anak cucu mereka.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >