Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan pada hari Selasa (9/4) waktu setempat bahwa, Aliansi militer AUKUS sedang mempertimbangkan untuk menjadikan Korea Selatan sebagai mitra kerja sama dalam pengembangan teknologi militer tingkat tinggi, setelah Jepang. 

Aliansi AUKUS merupakan kolaborasi militer antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat serta bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang teknologi pertahanan dan keamanan.  

Seorang pejabat senior dari Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan mitra tambahan di luar Jepang seperti Korea Selatan, Kanada, dan Selandia Baru. Kehadiran negara-negara ini diharapkan dapat menambah kekuatan yang khusus untuk Pilar 2 AUKUS.  

Dibentuk pada tahun 2021, aliansi AUKUS menjadi respons terhadap kekhawatiran yang meningkat tentang pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik dan terdiri dari 2 pilar utama yakni Pilar 1 dan Pilar 2. 

Pilar 1 berfokus pada penyediaan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia, dan hal ini merupakan kemitraan eksklusif antara tiga negara pendiri yakni Australia, Inggris dan AS. Sementara itu, Pilar 2 mengutamakan pengembangan teknologi militer mutakhir dan membuka peluang bekerja sama dengan negara-negara lain. 

Terkait pengumuman tentang rencana kerja sama dari AUKUS tersebut, Kementerian Luar Negeri China telah menyatakan kekhawatiran mereka dan menyerukan kepada Jepang untuk bertindak hati-hati dalam segala aspek keamanan dan pertahanan militer.