Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Kegiatan Konsumsi Rumah Tangga Merosot

2016-11-27

Warta Berita

Kegiatan Konsumsi Rumah Tangga Merosot
Rasio konsumsi makanan dan minuman berkurang selama 4 triwulan berturut-turut sejak triwulan keempat tahun lalu, dan kemersotan itu tercatat sebagai yang terpanjang sejak tahun 2003.

Menurut data dari Badan Statistik Nasional Korsel, pengeluaran rumah tangga beranggotakan lebih dari 2 orang untuk membeli makanan dan minuman mulai Juli hingga September tahun ini berkurang sebanyak 3,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Jika pengeluaran biaya untuk makanan dan minuman berkurang, maka konsumsi untuk jenis produk lain yang menggantikannya meningkat, namun kondisi saat ini tidak demikian, konsumsi hasil pertanian dan makanan kesukaan juga mengalami penurunan selama ini.

Sementara itu konsumsi untuk pembelian pakaian menjadi lebih buruk dan mengalami kemerosotan selama 14 triwulan berturut-turut. Hanya penjualan pakaian dalam yang meningkat karena untuk menghemat biaya penghangat pada musim dingin.

Kecenderungan kemerosotan konsumsi seperti ini sangat berpengaruh ke seluruh bidang eceran. Menurut Kementerian Strategi dan Keuangan, konsumsi eceran untuk bulan September berkurang 4,5% daripada bulan sebelumnya akibat kasus penghentian penjualan Galaxy Note 7, kenaikan harga menjelang hari raya Chuseok, dan laian-lain. Konsumsi masyarakat sipil masih tidak stabil dalam bulan Oktober.

Menurut Bank Sentral Korea, Indeks Sentimen Gabungan Konsumen (CCSI) bulan Oktober tercatat 101,9 naik 0,2 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Tingginya sentimen konsumen diakibatkan oleh kekhawatiran akan keadaan ekonomi yang memburuk. Konsumen mengurangi pengeluaran uang karena penghasilan memang berkurang dan angka perekrutan juga menurun.

Apabila sentimen konsumen tidak segera dipulihkan, maka hal itu akan mempengaruhi kemerosotan permintaan domestik dan menurunkan keaktifan ekonomi sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi juga menurun.

Berbagai kondisi, baik di dalam maupun luar negeri yang kurang baik membuat keadaan menjadi lebih sulit, khususnya karena pimpinan kebijakan pemerintah Korsel sedang tidak dapat bekerja aktif untuk memulihkan keadaan ekonomi.

Untuk itu, pemulihan peran pimpinan kebijakan ekonomi pemerintah dan kebijakan keuangan perlu segera dilakukan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >