Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Penjual garam menjadi raja

2018-03-21

Penjual garam menjadi raja
Alkisah hiduplah seorang raja yang bernama Bongsang.

Bongsan adalah seorang raja yang berperangai buruk, selalu menjalani hidupnya dengan foya-foya dan melupakan rakyatnya.

Oleh karena itu, rakyat lebih menghormati dan mempercayai adik raja Bongsang yang bernama Dolgo.

Raja Bongsang tidak suka dengan hal itu.

Raja Bongsang : "Rakyat lebih suka pada Dolgu daripadaku. Jangan-jangan si Dolgo punya niat mengusirku agar dia menjadi raja di negeri ini."

Raja Bongsang selalu khawatir dengan hal itu.

Akhirnya sang raja membunuh Dolgo dengan tuduhan adiknya akan merencanakan pemberontakan di negerinya.

Dolgo mempunyai seorang anak bernama Eulbul. Setelah ayahnya meninggal Eulbul terpaksa hidup dalam persembunyian agar identitasnya tidak diketahui oleh raja Bongsang.

Eulbul akhirnya menjadi pembantu rumah tangga di rumah Eummo untuk menyamarkan diri.

Namun sayang, Eummo adalah majikan yang berperangai buruk dan kasar. Eulbul akhirnya keluar dari rumah tersebut.

Eulbul : 'Nasibku yang malang! Bagaimana aku bisa menyelamatkan nyawaku dan hidup dengan tenang?'

Eulbul akhirnya menjadi pedagang garam.

Suatu hari dalam perjalanan menjual garam, Eulbul menginap di rumah seorang nenek.

Eulbul : "Bolehkah aku menginap di rumah nenek semalam saja? Aku bisa membayar dengan garam jualan saya."

Nenk : "Boleh, silakan saja!"


Namun, si nenek ternyata licik. Dia ingin memiliki semua garam Eulbul. Akhirnya si nenek menyembunyikan sepatunya ke dalam garam jualan Eulbul.

Esok harinya, Eulbul yang tidak mengetahui hal itu berangkat untuk meneruskan perjalanannya.

Nenek : "Tangkaplaj penjual garam itu! Dia mencuri sepatuku. Tangkap!"

Sang nenek mengejar Eulbul.

Tanpa sadar Eulbul ditangkap dan dipukuli penduduk desa dan semua garamnya dirampas.

Eulbul : "Aduh, garamku! Aku kehilangan semua hartaku. Aduh..."

Eulbul yang bersedih akhirnya menjadi pengemis.

Dia hidup dengan pengemis lain dalam kondisi buruk.

Namun, pada suatu hari seorang perdana menteri mengunjungi Eulbul dengan medadak.

Dia meminta Eulbul menjadi raja karena perbuatan raja Bongsang makin hari makin menjadi dan menyiksa rakyat.

Sebelumnya, perdana menteri mengingat mendiang Dolgo, adik raja Bongsang memiliki seorang putra bernama Eulbul.

Kemudian ia mencari Eulbul ke mana-mana dan menemukannya.

Eulbul yang mengetahui konisi kerajaan kemudian menerima tarawan perdana menteri.

Eulbul : "Saya bersedia menjadi raja. Saya akan memberikan rayak hidup nyaman dan sejahtera."

Seorang pengemis yang sempat menjadi penjual garam tiba-tiba menjadi seorang raja.

Itulah kisah raja Micheon, raja ke-15 kerajaan Gogurye.




Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >