Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Korsel dan AS Belum Mencapai Kesepakatan Terkait Pembagian Biaya Pertahanan

2019-12-06

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Diperkirakan pencapaian negosiasi pembagian biaya pertahanan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) akan sulit dicapai dalam tahun ini. AS tetap ingin Korea Selatan menanggung biaya yang lebih besar dan sikap tersebut kelihatannya tidak akan berubah. Permintaan Trump terdengar seperti logika sepihak yang sengaja mengabaikan berbagai kondisi. Dia tidak mempertimbangkan peran pasukan AS di Korea Selatan terhadap keamanan AS.


Biasanya, perjanjian atau pakta bersifat hukum internasional, sehingga permintaan Trump melanggar standar hukum internasional. Lingkup pembagian biaya pertahanan Korea Selatan terbatas pada gaji warga Korea Selatan yang bekerja demi pasukan AS di Korea Selatan, biaya konstruksi fasilitas militer, biaya dukungan logistik, dan sebagainya. Namun, pemerintahan Trump meminta gaji militer AS di Korea Selatan, biaya penempatan pasukan secara bergantian, biaya latihan militer di luar regional, dan lainnya.


Biaya pertahanan yang diminta oleh AS mencapai 5 miliar dolar Amerika yang mencapai lima kali lipat daripada biaya pertahanan yang ditanggung Korea Selatan saat ini. AS tetap memberikan tekanan kenaikan biaya tersebut baik kepada Korea Selatan maupun seluruh negara aliansinya meliputi Jepang, negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dan lainnya. Pada akhirnya, NATO memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran biaya pertahanan sebesar 2% dari PDB hingga tahun 2024 mendatang. Jepang juga menerima permintaan untuk meningkatkan beban biaya pertahanannya sebesar tiga hingga lima kali lipat daripada biaya yang dibebankan pada saat ini.


Korea Selatan terus meminta kepada AS untuk pembagian biaya yang rasional dengan menekankan kontribusi Korea Selatan untuk pasukan AS di Korea Selatan. Sikap tersebut telah diperlihatkan dalam tulisan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo yang tercantum di media khusus bidang pertahanan, Defense News. Menurut Menteri Jeong, Korea Selatan berkontribusi tinggi pada penempatan pasukan AS di Korea Selatan, diluar biaya yang ditanggung mereka. Misalnya, biaya konstruksi pangkalan militer AS di Pyeongtaek yang ditanggung oleh Korea Selatan, dan Korea Selatan juga membeli senjata buatan AS. Isi tulisan Menteri Jeong diperkirakan mengubah opini di dalam negeri AS. Di AS, ada banyak keprihatinan yang muncul bahwa hubungan aliansi dapat hancur akibat permintaan berlebihan dari Presiden Trump. Ada juga berita yang berisi permintaan 5 miliar dolar Amerika adalah permintaan impulsif Trump. Katanya, pejabat pemerintah AS sulit mencari alasan yang adil dalam permintaan Trump tersebut.


Sementara itu, Majelis Tinggi AS menilai tinggi kontribusi Korea Selatan dalam pembagian biaya pertahanan. Majelis tersebut juga mengevaluasi bahwa pengeluaran biaya pertahanan Korea Selatan yang mencapai 2,5% dari PDB adalah standar paling tinggi di antara negara-negara aliansi AS. Oleh sebab itu, negosiasi pembagian biaya pertahanan harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan kontribusi Korea Selatan tersebut. Majelis Rendah AS juga meminta kepada Menteri Pertahanan AS agar menyerahkan isi pembagian biaya pertahanan. Majelis di AS tengah mencoba untuk menghentikan permintaan berlebihan dari Presiden Trump.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >