Voice of America (VOA) pada hari Jumat (6/10/2017) menyiarkan bahwa Pelapor Khusus PBB untuk Masalah Hak Asasi Manusia Korea Utara, Tomas Ojea Quintana akan mencoba untuk berkontak dengan Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada saat dirinya menghadiri Sidang Umum PBB di New York pada akhir bulan ini.
Menurut VOA, Tomas Ojea Quintana mengatakan bahwa dirinya telah meminta Dubes Korut untuk berdialog dengannya.
Tomas Ojea Quintana akan menyerahkan laporan tentang HAM Korut dan menjelaskan keadaan HAM masyarakat Korut pada Sidang Umum PBB pada tanggal 26 Oktober mendatang. Dalam kesempatan itu, dia juga berharap agar dapat berbicara dengan pihak Korea Selatan dan Utara serta negara bersangkutan lainnya.
Menurutnya, dalam Sidang Umum PBB kali ini dirinya akan mengemukakan dua hal. Hal pertama adalah masalah HAM, seperti kondisi fasilitas penahanan di Korut dan masalah pengiriman paksa pelarian Korut oleh otoritas Cina. Yang kedua, penjatuhan sanksi keras bagi pemerintah Korut dapat memengaruhi penduduk biasa Korut.
Di samping itu, Tomas Ojea Quintana mengatakan bahwa Korut wajib menjelaskan kepada PBB apa yang terjadi atas Otto Warmbier, yang meninggal setelah dipulangkan Korut dalam keadaan koma. Dia kemudian mendesak Korut untuk memberikan jaminan bagi para tahanan asing di Korut agar dapat bertemu dengan konsul sesuai dengan Konvensi Wina yang menjaminkan hak tahanan.
Tomas Ojea Quintana juga menyampaikan rencana kunjungannya ke Asia Timur Laut pada akhir tahun ini dan menemui para pelarian Korut di Korsel dalam kesempatan itu.