Korea Utara kembali meluncurkan dua proyektil ke Laut Timur pada hari Jumat (16/8/19) pagi.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara meluncurkan dua proyektil dari daerah Tongchon, Provinsi Gangwon Korea Utara, masing-masing pada sekitar pukul 08.01 dan 08.16.

Proyektil itu terbang sejauh 230 kilometer dengan ketinggian 30 kilometer dan kecepatan 6,1 mach.

Otoritas militer Korea Selatan menyampaikan bahwa otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang menganalisisnya secara rinci.

Korea Utara kembali meluncurkan proyektil jarak menengah setelah enam hari sejak peluncuran terakhir pada tanggal 10 Agustus lalu. Dalam tahun ini saja hingga saat ini, Korea Utara telah delapan kali meluncurkan proyektil yang diduga sebagai rudal jarak pendek.

Sementara itu, Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae mengadakan rapat darurat Komite Tetap Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang dipimpin oleh Ketua Badan Keamanan Nasional Chung Eui-yong pada hari Jumat pagi.

Para peserta rapat itu mendesak Korea Utara untuk menghentikan peluncuran proyektil berjarak pendek dengan alasan latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat, karena dapat meningkatkan ketegangan militer di Semenanjung Korea.

Peluncuran proyektil Korea Utara ditafsirkan sebagai bentuk protes atas latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat yang tengah berlangsung.

Sementara itu, otoritas militer Korea Selatan memandang kemungkinan besar Korea Utara akan melakukan peluncuran tambahan dan mempertahankan persiapannya karena militer Korea Utara juga dalam melakukan latihan militer musim panas.