Otoritas militer Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan udara bersama dalam menghadapi berbagai ancaman dari luar angkasa, termasuk peluncuran satelit pengintaian Korea Utara, serta serangan untuk mengganggu navigasi.  

Angkatan Udara Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu (24/04), bahwa sebuah unit yang didedikasikan untuk operasi luar angkasa, Skuadron Operasi Luar Angkasa dan Pasukan Ruang Angkasa AS di Korea Selatan (USSFK), telah membentuk tim terpadu luar angkasa untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam 'Latihan Udara Bersama (Korea Flying Training, KFT).  

KFT yang berlangsung sejak tanggal 12 hingga 26 April di pangkalan AU Gunsan, merupakan latihan reguler yang bertujuan untuk mengasah kemampuan pelaksanaan misi-misi pesawat militer dalam skenario simulasi perang.  

Saat ini, Tim Terpadu tengah terlibat dalam latihan dengan simulasi serangan jamming yang dilakukan musuh untuk mengganggu sistem Global Positioning System (GPS). 

Selama latihan itu, tim tersebut juga membahas berbagai langkah untuk menggunakan satelit pengintai militer Korea Selatan dalam misi dan operasi yang sesungguhnya di masa depan.  

Militer Korea Selatan sebelumnya telah meluncurkan satelit pengintai pertamanya pada bulan Desember tahun lalu dan selanjutnya, satelit pengintai keduanya pun telah sukses mengorbit pada tanggal 8 April lalu.