Di masa kolonial Jepang, bangsa Korea berada dalam keadaan putus asa kehilangan kedaulatan nasional mereka. Namun, tak bisa dihindari bahwa banyak lagu-lagu hits pada awal abad ke-20 yang dipengaruhi oleh Jepang dan budayanya. Jepang pun melarang semua lagu-lagu Korea di tahun 1943 dan orang Korea tak dapat mendengar atau menyanyikan lagu dalam bahasa mereka selama beberapa tahun.
Masa Sulit Ini (Park Chae-seon & Lee Yoo-saek, 1921)Han Go-eun (Drama “Capital Scandal”)
Tangisan Mokpo (Lee Nan-young, 1935)Joo Hyun-mi
Oppa, Penyanyi Jalanan (Park Hyang-rim, 1938)Moon Hee-ok
Perang Dunia ke-2 berakhir pada tahun 1945. Jepang menyerah tanpa syarat dan rakyat Korea pun merayakan kemerdekaannya. Lagu "Lucky Seoul" mencerminkan kebahagiaan rakyat kala itu sebagaimana "merayakan hari ulang tahun bapak dan ibu, orang tua, setiap harinya" seperti dalam lirik penyanyi Yoo Ho dalam lagu tersebut. Akan tetapi, Korea kemudian terbagi dua dan yang "Selatan" pun mendapati diri mereka berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Tentara Amerika Serikat. Perang Korea pun terjadi dan berlangsung berlarut-larut, meluluh-lantahkan negeri Ginseng itu. Menyisakan berjuta-juta jasad atau luka dan memisahkan yang terkasih. Beberapa bahkan mencari suaka bagi para pengungsi perang ke daerah "Selatan". Inilah sebuah kenyataan pahit yang dengan tepat digambarkan dalam sebuah lagu "Stasiun Kereta Perpisahan Busan".
Lucky Seoul (Hyun In, 1948)Hyun In
Tidurlah dalam Damai, Kawan (Hyun In, 1950)Johnny Brothers
Patah Hati di Bukit Miahri (Lee Hae-yun, 1956)Park Ae-ri
Negara Korea Selatan pun berjuang keras dalam memulihkan diri dari perang dan berhasil membangkitkan perkembangan industri dengan pesat. Selama masa ini, musik Korea juga mulai berkembang dan terpengaruh oleh sebuah musik yang terkenal dengan sebutan "Pertujukan Tentara Amerika Kedelapan" di sebuah pangkalan tentara Amerika yang masih berada di Korea setelah perang. Para generasi muda pun tumbuh dengan budaya baby boomers, yang mencerminkan pemikiran dan kisah-kisah mereka dalam lagu-lagu itu. Namun keberadaan sensor yang ketat dari pemerintah di tahun 1970 membuat perkembangan musik ini turun yang kemudian gerakan demokrasi di era 80-an, menjadikan lagu-lagu aktivis populer.
Pria Berbaju Kuning (Han Myeong-sook, 1961)Ha Chun-hwa
Gadis Kamelia (Lee Mi-ja, 1964Lee Mi-ja
Embun Pagi (Kim Min-ki, 1971)Yang Hee-eun
Wanita Cantik (Shin Joong-hyun & Yupjundeul, 1974)Shin Joong-hyun
Rambut Pendek (Cho Yong-pil, 1979)Cho Yong-pil
Malam Ini (Kim Wan-sun, 1986)Kim Wan-sun
Perkembangan teknologi dan internet mengubah lingkungan Korea. Penyanyi PSY dengan lagu Gangnam Style-nya pun memperoleh 2.7 milyar penonton di Youtube, dan K-pop menjadi sebuah genre musik yang banyak diminati oleh para generasi muda di seluruh dunia. Saat ini, lagu didengar melalui ini telinga, mata, dan bahkan tubuh kita. Namun lagu yang baik sebenarnya mampu membuat kita sadar dan bertanya dimana kita saat ini dan kemana dunia ini akan melangkah. Musik pun menjadi sesuatu rekaman waktu yang sangat akrab dan indah.
I Know (Seo Taiji and Boys, 1992)Seo Taiji and Boys
Gangnam Style (PSY, 2012)PSY
Cheer Up (Twice, 2016)Twice