Hari Penciptaan Hangeul adalah hari untuk mengenang pengumuman Hunminjeongum dari Raja Sejong dan juga mendorong penelitian dan kampanye penggunaan huruf abjad bahasa Korea, Hangeul.

Raja Sejong diketahui telah menciptakan huruf Hangeul, namun catatan yang tepat terkait dengan penciptaan Hangeul tidak ditemukan di mana pun dalam dokumen sejarah. Karenanya, Tgl. 9 Oktober ditetapkan menjadi Hari Hangeul, setelah mengalami beberapa perubahan.

Pada bulan November 1926, lembaga pengkajian bahasa Choseon sempat menetapkan tgl. 29 September menurut penanggalan imlek, sebagai 'Hari Gagya' pertama untuk memperingati 480 tahun pengumuman Hunminjeongum. Penetapan tersebut berdasarkan catatan harian raja Sejong yang bertuliskan bahwa Hunminjeongum diumumkan pada bulan September tahun 1446 menurut penanggalan imlek, kendati tidak ditemukan tanggal yang tepat. Setahun kemudian, Hari Gagya diubah menjadi Hari Hangeul, dan pada tahun 1934, Hari Hangeul mulai dirayakan pada tgl. 28 Oktober.

Kemudian, dokumen asli tentang Hunminjeongum ditemukan pada bulan Juli tahun 1940, yang membuat Hari Hangul ditetapkan menjadi tgl. 9 Oktober berdasarkan catatan dokumen aslinya.

Kata 'Hangeul' mulai digunakan tahun 1913. Sebelumnya bahasa Korea sempat disebut sebagai Unmoon, huruf Choseon, bahasa Hannara atau bahasa Han, dan Bedalmalgeul.

Hangeul telah didaftarkan sebagai warisan catatan dunia UNESCO pada tahun 1997. Hangeul dinilai sebagai huruf yang paling sistematis di dunia. Namun demikian, akhir-akhir ini muncul kegelisahan atas penyalahgunaan ejaan dan tata bahasa serta masuknya bahasa asing yang merugikan Hangeul.