Perusahaan-perusahaan galangan kapal Korea Selatan sedang mengalami kemerosotan, dan bahkan sebuah produsen Jepang mampu mengalahkan Samsung Heavy Industries yang menempati urutan ke tiga terbesar di dunia. Sehingga struktur pasar galangan kapal yang dikuasai oleh 3 produsen terbesar Korea, yakni, Hyundai Heavy Industries, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering dan Samsung Heavy Industries, tengah jatuh secara drastis.

Pada tahun lalu, tiga produsen kapal Korea Selatan menderita defisit sebanyak 8 triliun won. Di pertengahan itu, Japan Imabari Shipbuilding jauh mendahului Samsung Heavy Industries untuk jumlah permintaan tender.

Jumlah permintaan tender dari industri galangan kapal domestik di triwulan pertama tahun ini memang diperkirakan akan berada di angka 0. Juga produsen-produsen kapal Cina telah ikut bersaing ketat dalam pasar global, sehingga dominasi 3 produsen kapal terbesar Korea Selatan semakin melemah. Perusahaan galangan kapal Cina sedang mendapat permintaan tender secara stabil, atas dukungan penuh dari pemerintah. Maka dari itu, tidak lama lagi produsen kapal Cina masuk ke urutan ke 3 produsen kapal terbesar dunia, seperti Japan Imabari Shipbuilding. Faktanya, rasio pangsa pasar produsen kapal Korea Selatan sudah disusul Cina.

Lima hingga 6 tahun sebelumnya, 3 produsen kapal terbesar Korea menguasai sebanyak 70% pasar galangan kapal dunia. Dulu, Jepang pernah menjadi negara terkuat di sektor galangan kapal di dunia, namun sejak tahun 2000, galangan kapal dianggap sebagai industri yang merosot. Memang benar, 10 tahun lalu, pangsa pasar produsen kapal Jepang di pasar global tercatat kurang dari 10%. Akan tetapi, Jepang sudah memulihkan daya saing melalui restrukturisasi industri galangan kapal, maka sudah menjadi pesaing yang mengancam.

Pulihnya industri galangan kapal Jepang didorong oleh lemahnya yen, namun hal yang lebih penting adalah restrukturisasi dan pengembangan teknologi yang tidak berhenti.

Industri perkapalan merupakan industri andalan Korea Selatan bersama otomotif dan semi konduktor. Porsi ekspor juga tinggi dan bahkan penciptaan lapangan kerja juga jauh lebih tinggi daripada industri otomotif dan semikonduktor. Sehingga, kalangan produsen kapal domestik diserukan untuk terus mengikuti Jepang yang sudah sukses memperbaiki fundamen dengan upaya yang menyakitkan dalam penguatan yen yang serius sebelumnya.