Daegeum adalah sebuah alat musik tiup tradisional Korea dan dibuat dari bambu dengan panjang 1 meter. Daegeum dimainkan dengan meletakkan salah satu ujungnya di atas bahu kiri pemain dan mempertahankan alat musik ini mendatar. Dibandingkan dengan alat musik tiup dari Barat, Daegeum berbunyi kasar dan keras. Terutama bunyi getar Daegeum dihasilakn karena sebuah lubang padanya, bernama Cheonggong yang ditutupi selaput tumbuhan.
Menurut buku sejarah kuno berjudul 'Samguk-yusa' raja Sinmun di Dinasti Silla pada tahun 680 membuat sebuah alat musik dengan bambu ajaib sesuai dengan nasihat seekor naga. Seketika sang raja memainkan alat musik itu, seluruh negaranya menjadi damai dan tentaram. Alat musik itu dinamakan ‘Manpasikjeok’ yang bermakna, alat musik yang menenangkan segala ombak dan dianggap juga asal usulnya Daegeum.
Pada zaman Dinasti Silla Bersatu alat musik yang terkenal disebut 'Samhyeon-samjuk' yang bermakna, tiga jenis instrumen petik dan tiga jenis instrumen tiup. Tiga instrumen petik adalah Gayageum, Geomungo, dan Bipa. Sementara tiga instrumen tiup adalah Daegeum, Junggeum, dan Sogeum. Terutama Sogeum dapat menghasilkan nada bunyi tertinggi di antara alat musik tradisional Korea dan masih sering dipakai dalam musik ciptaan modern. Bunyi Sogeum yang dihasilkan tanpa Cheonggong sangat indah dan sering diibaratkan dengan bunyi kicauan burung.