Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Pertumbuhan Ekonomi Korsel Catat 0,4% pada Triwulan Ketiga 2019

2019-12-07

Warta Berita

ⓒKBS News

Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tercatat sebesar 0,4 persen pada triwulan ketiga tahun 2019. Deflator PDB atau GDP Deflator yang memperlihatkan tingkat harga barang yang komprehensif dalam seluruh ekonomi masyarakat, mengalami penurunan dratis dalam kurun waktu 20 tahun terakhir sejak krisis moneter.


Menurut hasil statistik sementara tentang ‘Pendapatan Nasional Bruto (PNB) triwulan ketiga’ yang dirilis Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Selasa (3/12/19), Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan mencatat 0,4 persen.


Dibandingkan periode sama tahun lalu, pertumbuhan masing-masing bidang adalah sebagai berikut; konsumsi swasta 0,2 persen, investasi fasilitas 0,6 persen, investasi produk kekayaan intelektual 1 persen, dan ekspor 4,6 persen. Dibandingkan angka yang diumumkan berdasarkan indikasi pada bulan Februari dan perkiraan pada bulan November lalu, investasi turun sebanyak 0,8 persen poin sedangkan konsumsi swasta dan ekspor meningkat masing-masing 0,1 dan 0,5 persen poin. Konsumsi pemerintah menurun sedangkan konsumsi swasta meningkat. PNB meningkat 0,6 persen dibandingkan triwulan sebelumnya dan 0,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Deflator PDB turun 1,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu dan penurunannya merupakan yang terendah sejak tahun 1999 yang mencatat minus 2,7 persen. Deflator PDB merupakan indikasi yang memperlihatkan tingkat harga barang di seluruh bidang ekonomi masyarakat. Penurunan deflator PDB disebabkan oleh turunnya deflator ekspor akibat anjloknya harga barang ekspor seperti semikonduktor, produk kimia, produk baja, dan sebagainya. Rasio kenaikan deflator domestik sebesar 1 persen dan turun dibandingkan triwulan kedua yang mencatat 1,7 persen. Sementara deflator ekspor minus 6,7 persen dan deflator impor sebesar 0,1 persen.


BOK menjelaskan bahwa turunnya deflator ekspor bermakna bahwa harga barang ekspor turun dan hal itu kemungkinan merugikan perusahaan ekspor. Kemudian hal tersebut dapat pula berdampak pada investasi perekrutan, pengumpulan pajak pemerintah, lemahnya penghasilan serta konsumsi rumah tangga. Namun, BOK menegaskan hal itu tidak berkaitan langsung dengan harga barang domestik sehingga tidak perlu mengkhawatirkan tentang deflasi.


Pemerintah Korea Selatan menargetkan pertumbuhan di angka 2 persen pada tahun ini. BOK pada tanggal 29 November lalu mengumumkan proyeksi pertumbuhan tahun ini dan tahun depan masing-masing 2 dan 2,3 persen. Perkiraan BOK itu diturunkan masing-masing 0,2 persen poin. Untuk mencapai pertumbuhan 2 persen pada tahun ini, pertumbuhan pada triwulan keempat harus mencapai sekitar 0,93-1,3 persen poin. Namun para pakar memandang kenaikan tersebut akan sulit diperoleh, dan sebaliknya peningkatan konsumsi swasta akan menyentuh titik terendah dalam kurun waktu 6 tahun terakhir dan ekspor akan terus turun selama 12 bulan berturut-turut.


Oleh karena itu, pemerintah Korea Selatan secara aktif menyuntikkan anggaran untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut dan pihak BOK menyatakan, jika penyuntikan keuangan pemerintah dilakukan semaksimal mungkin, maka kemungkinan besar target pertumbuhan 2 persen dapat dicapai.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >