Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Cheongseong Jajinhanip / Chulgeun / Shireun Minyo

#Citra Musik Korea l 2023-12-15

Citra Musik Korea

Cheongseong Jajinhanip / Chulgeun / Shireun Minyo
Cheongseong Jajinhanip
“Cheongseong Jajinhanip” (청성자진한잎) merupakan permainan alat musik tunggal, daegeum maupun danso, yang sangat disukai masyarakat Korea. “Cheongseong Jajinhanip” adalah salah satu lagu taepyeongga tanpa lirik yang dimainkan dengan menaikkan nada satu oktaf lebih tinggi. Lagu-lagu taepyeongga biasanya dipakai di bagian akhir dari sebuah pertunjukkan karena dianggap sangat pas untuk mengakhiri sebuah pertunjukan yang ceria dengan cara yang kalem. Cheongseong berarti nada tinggi sedangkan kata jajinhanip yang merupakan bahasa asli Korea merujuk pada lagu tradisional gagok. Saat lagu ini dimainkan dengan alat musik daegeum ataupun danso, nada-nada tinggi yang dihasilkan sangat menenangkan, tetapi juga bisa membuat pendengarnya merasa seperti terbang bebas ke langit yang tinggi. Karena itulah, setelah menambahkan aransemen modern dalam lagu ini, National Gugak Center Korea memasukkannya ke dalam sebuah album khusus ke-23 yang akhir-akhir ini sering diperdengarkan dalam berbagai ajang olahraga. 

Chulgeun
Geomungo adalah salah satu alat musik senar yang paling ikonik di Korea. Alat musik tradisional ini sudah ada sejak Kerjaan Goguryeo, 1.500 tahun yang lalu. Catatan sejarah dari kerajaan Goguryeo mengatakan bahwa seorang menteri bernama Wang San-ak dari pemerintah saat itu menciptakan geomungo dengan memodifikasi alat musik tujuh senar dari Tiongkok. Saat ia memainkan alat musik itu, seekor burung bangau hitam terbang di atasnya dan menari-nari mengikuti irama lagu yang ia mainkan. “Chulgeun” (출근) adalah salah satu lagu dari kumpulan lagu yang berjudul 9-to-5 yang sangat menonjolkan ciri khas alat musik geomungo. Kumpulan lagu ini menggambarkan keseharian para pekerja kantoran yang harus berjuang melawan kemacetan, menaiki angkutan umum yang padat saat berangkat dan pulang kerja, dan perjuangan kerja keras dari jam sembilan pagi hingga jam lima sore. 

Shireun Minyo
Lagu pertama berjudul “Cheongseong Jajinhanip” sering dianggap sebagai musik meditasi karena melodinya yang menenangkan, tetapi juga diperdengarkan dalam perbagai acara, khususnya dalam pertandingan olahraga. Sedangkan lagu dengan judul “Chulgeun” yang menggunakan alat musik geomungo mempunyai makna tersendiri karena melodinya bisa mengundang burung gagak yang dipercaya membawa kebaikan dan keberuntungan. Terakhir, lagu dengan judul “Shireun Minyo” (싫은 민요) merupakan sebuah interpretasi ulang dari lagu rakyat atau minyo yang berasal dari daerah Gyeonggi berjudul “Nilririya”. Lagu ini sangat disukai seluruh masyarakat Korea, bahkan sampai dimasukkan dalam materi pelajaran siswa-siswi sekolah dasar di Korea Selatan. Kata nilririya sendiri merujuk pada bunyi seruling tradisional Korea yang disebut piri. Alat musik tiup dengan suara yang khas ini sering dijadikan melodi utama di kebanyakan lagu tradisional Korea. Alat musik piri sudah sangat familiar bagi anak-anak Korea. Sejak dahulu banyak anak-anak bermain alat musik ini. Mereka membuat alat musik piri sendiri dari daun pohon ataupun dari batang pohon jelai.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >