Sukses Melatih Timnas Indonesia, Netizen Berharap Shin Tae-yong Jadi Capres
2024-04-26 16:22:14
2019-12-16
Peningkatan jumlah tenaga kerja Korea Selatan yang terserap pada tahun ini dapat dikatakan mempunyai makna yang rumit, karena meskipun peningkatan jumlahnya dinilai positif, namun kualitas peningkatannya memprihatinkan. Selisih peningkatan jumlah tenaga kerja pada tahun ini mencapai tiga kali lipat daripada tahun lalu, sehingga melampaui target pemerintah Korea Selatan. Namun, peningkatan jumlahnya berfokus pada jumlah tenaga kerja berusia 60-an tahun di lapangan kerja yang disediakan pemerintah Korea Selatan. Jumlah tenaga kerja berusia 30 dan 40-an yang harus aktif melakukan kegiatan ekonomi mengalami penurunan secara drastis. Khususnya penurunan jumlah tenaga kerja usia 40-an tahun lebih besar daripada penurunan jumlah penduduk, sehingga rasio perekrutan turut menurun. Itu berarti vitalitas ekonomi melemah, sehingga sulit untuk menciptakan lapangan kerja.
Namun, tidak dapat dikatakan bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun ini tidak memiliki makna apapun. Alasannya karena penggunaan anggaran pemerintah dapat menjadi landasan untuk penciptaan lapangan kerja. Selain itu, kegiatan konsumsi dari tenaga kerja tersebut dapat menghidupkan vitalitas ekonomi. Indikator positif di bidang perekrutan tenaga kerja Korea Selatan terus berlangsung selama empat bulan berturut-turut sejak bulan Agustus lalu. Rasio pengangguran di Korea Selatan untuk triwulan ketiga tahun ini berada di angka 3,5% atau urutan ke-6 di antara negara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Namun, masalah yang lebih serius adalah penurunan jumlah penduduk usia produktif berusia 15 hingga 64 tahun. Jumlah penduduk usia produktif Korea Selatan pada tahun depan diperkirakan akan turun sebanyak 231 ribu orang. Selisih penurunannya empat kali lipat lebih tinggi daripada tahun ini. Itu berarti kecepatan peningkatan jumlah tenaga kerja juga akan menjadi lambat.
Lembaga Penelitian Ekonomi Hyundai memprediksi bahwa selisih peningkatan jumlah tenaga kerja Korea Selatan pada tahun depan akan mencapai 200 ribu orang, karena jumlah tenaga kerja di bidang konstruksi dan manufaktur terus menurun. Pemerintah Korea Selatan juga berencana untuk menangani masalah tersebut karena penurunan jumlah penduduk usia produktif berpengaruh negatif pada kondisi ekonomi. Pemerintah Korea Selatan telah mengalokasikan anggaran penciptaan lapangan kerja tahun depan senilai 2,92 triliun won dan jumlah itu meningkat 41% dibandingkan tahun ini. Dengan anggaran tersebut, pemerintah Korea Selatan menargetkan penciptaan lapangan kerja sebanyak 955 ribu unit.
2024-04-26 16:22:14
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42