Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Gaya Hidup

Tren Ekonomi Berbagi

2018-08-27

ⓒ Getty Images Bank

Tren Gongyu adalah sebuah tren masyarakat Korea yang ingin menggunakan suatu barang, ruang, dan juga layanan secara bersama-sama. 

 

Pada zaman dahulu saat sebuah keluarga berkumpul, satu-satunya cara mereka bisa bertahan hidup adalah dengan bergotong royong. Dengan cara itu mereka dapat memecahkan masalah dari bencana alam atau serangan binatang buas.


Namun, budaya itu semakin lama semakin hilang sejak perekonomian berkembang dan teknologi semakin maju. Dalam bidang ekonomi, nilai kepemilikan dan konsumsi menjadi hal yang utama.


Konsep kepemilikan dan konsumsi hanya untuk pribadi dalam beberapa waktu belakangan juga semakin menghilang. Masyarakat memperhatikan kegiatan ekonomi berbagi dengan unsur pinjam meminjam sebagai tindakan konsumsi yang lebih bijaksana.


Istilah ekonomi berbagi ini pertama dipakai oleh seorang profesor Universitas Harvard Lawrence Lessig yang menyatakan bahwa konsumsi kolaboratif dilaksanakan untuk menggunakan barang secara bersama-sama. 


Contoh ekonomi berbagi yang mudah ditemui saat ini adalah layanan Airbnb di sektor jasa penyewaan tempat penginapan.


Selain itu, di Korea Selatan juga semakin banyak orang yang menerapkan konsep ekonomi berbagi dalam kehidupan sehari-hari mereka. 


Salah satunya adalah rumah berbagi atau digunakan bersama-sama oleh beberapa orang. Selain menghemat biaya sewa rumah, mereka yang menggunakan rumah berbagi ini dapat memiliki teman yang bisa bersama-sama melakukan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan ekonomi.


Kadang-kadang rumah berbagi itu dilengkapi barang elektronik dan kendaraan. Jika ingin menggunakannya, para penghuni bisa meminjam atau menyewanya dengan biaya kecil.


Aplikasi SNS juga digunakan untuk kegiatan ekonomi berbagi. Di zaman modern ini jumlah anggota keluarga rata-rata tidak terlalu banyak, malah kadang ada yang tinggal sendirian. Oleh karena itu, untuk hal sederhana seperti membeli semangka pun mereka akan ragu karena takut tidak dapat menghabiskannya.


Oleh karena itu beberapa rumah tangga di satu bangunan rumah atau aprtemen akan menginformasikannya melalui SNS untuk kemudian membeli bersama dan membaginya. Dengan cara itu mereka dapat melakukan konsumsi yang sesuai dengan kebutuhan.


Para pakar menyatakan bahwa tren ekonomi berbagi tersebut lebih mementingkan pengalaman dari pada kepemilikan. Mereka lebih mengahargai pengalaman mereka mengendarai mobil mewah dengan cara menyewa daripada mengeluarkan banyak uang untuk itu.


Nah, itulah tren hidup baru masyarakat Korea Selatan yang membeli dan menggunakan barang dan jasa secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >