Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump berjanji untuk menegosiasikan atau menghentikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) jika Korea Selatan membuat AS merasa "tidak nyaman" dengan kebijakannya.
NAFTA ditandatangani menjadi hukum pada tahun 1994, menghapus hampir seluruh tarif antara AS, Kanada, dan Meksiko. Sejalan dengan tersedianya tenaga kerja murah dan aliran barang yang lancar di perbatasan AS dan Kanada serta Meksiko. Maka sejak NAFTA ditandatangani, perusahaan-perusahaan Korea Selatan mulai mendirikan pabrik-pabriknya di Meksiko.
Perusahaan-perusahaan ini telah berada dalam "kondisi yang kurang nyaman"sejak kemenangan Trump. Dalam agenda 100 hari pertama jabatannya, Trump berencana untuk menegosiasikan kembali atau bahkan mundur dari NAFTA.
Konglomerat Korsel yang memiliki pabrik di Meksiko sebagian besar adalah produsen mobil dan elektronik, seperti Kia Motors, Samsung, dan LG.
Lebih dari 70 persen produk mereka di ekspor ke AS dan Kanada. Maka mereka akan merasakan dampak besar jika Trump menerapkan pajak 35 persen atas produk-produk yang dibuat di Meksiko dan dijual di AS.